Bisnis.com, JAKARTA---Setelah sempat bergulir tanpa realisasi, rencana konsolidasi dua perusahaan farmasi milik negara yaitu PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Indofarma (Persero) Tbk. kembali digulirkan dan diharapkan terwujud pada 2016.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan pemerintah menjajaki sejumlah kemungkinan terkait sinergi 2 produsen obat tersebut.
“Kenapa harus gontok-gontokan. Konsolidasi itu bisa macam-macam. Apakah itu virtual holding atau kerjasama pemasaran atau memang akuisisi induk anak atau vertical merger. Itu segala kemungkinan,” katanya seusai seminar Reshaping, Sharpening and BUMN Outlook 2016, Kamis (17/12/2015).
Kendati demikian, Aloy belum bersedia menjelaskan secara rinci bagaimana kepastian mengenai kemungkinan tersebut. Apakah kedua perusahaan akan bergabung atau Kimia Farma mengakuisisi Indofarma atau sebaliknya, sampai sejauh ini belum ada kepastian.
Rencana konsolidasi itu dimunculkan bersamaan dengan rencana pemerintah membuat peta-jalan BUMN tahun 2016-2019.
Dalam rencana tersebut, pemerintah berencana mengurangi jumlah BUMN dari 119 menjadi 85 entitas. Peta jalan itu juga berencana memperkuat sinergi antar-BUMN.