Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan produsen baja milik negara, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memastikan menunda rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) salah satu anak usahanya, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon pada 2015.
Direktur Keuangan Krakatau Steel Anggiasari Hindratmo mengatakan anak usahanya tersebut memang berencana melakukan IPO pada tahun ini. Namun, karena situasi pasar modal dianggap buruk, rencana IPO ditunda.
Anggiasari mengatakan penundaan IPO tersebut telah dibicarakan dengan Dewan Komisaris Krakatau Steel. “Penundaan itu sampai pasar membaik,” katanya saat paparan publik di kantor perseroan, Rabu (23/12/2015).
Anak usaha emiten berkode saham KRAS itu semula berencana melakukan IPO pada 2015. Pada awal tahun, manajamen perusahaan bahkan telah mengumumkan kebutuhan pelaksana penjamin emisi rencana aksi korporasi itu.
Pada saat ini, Krakatau Steel memiliki 99,99% saham KIEC dan sisanya PT Krakatau Engineering 0,01%. Bidang usaha KIEC antara lain industrial (kawasan industri, pergudangan, perkantoran), komersial (hotel, lapangan golf, sarana olahraga), residential (perumahan).
Luas kawasan industri KIEC seluas 550 hektar (kawasan industri I) dan 75 hektar (kawasan industri II). Fasilitas di kawasan industri itu antara lain Pelabuhan Cigading, pembangkit listrik, pabrik pengolah air industri dan sebagainya.
Hotel yang dimiliki oleh KIEC adalah The Royale Krakatau Hotel yang terletak di Cilegon, Jawa Barat yang bersebelahan dengan Lapangan Golf Krakatau Permata atau salah satu lapangan golf pertama di Indonesia.