Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Premi Asuransi Umum Syariah Tumbuh 14% Sepanjang 2015

Setelah mengalami penurunan pada 2014, kontribusi bruto industri asuransi umum berbasis syariah pada 2015 bertumbuh 14%.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah mengalami penurunan pada 2014, kontribusi bruto industri asuransi umum berbasis syariah pada 2015 bertumbuh 14%.

Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Adri Pramana mengatakan nilai kontribusi bruto asuransi umum syariah menurun pada 2013 dan 2014.

Terutama pada 2014, jelas dia, perolehan kontribusi sektor tersebut sangat terpengaruh kebijakan loan to value (LTV) atau uang muka kendaraan bermotor.

Pasalnya, asuransi kendaraan bermotor masih menjadi lini bisnis yang memberikan kontribusi dominan bagi industri asuransi umum syariah.

Karena itu, Adi menyatakan pada 2015 lini bisnis kendaraan bermotor kembali bertumbuh signifikan setelah aturan baru penurunan uang muka minimal kendaraan untuk sektor multfinance baik konvensional maupun syariah diterbitkan.

“Kontribusi bruto asuransi umum syariah sudah positif, naik 14% sama dengan sektor asuransi jiwa syariah,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (4/1/2015).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuanga (OJK), pertumbuhan kontribusi bruto asuransi syariah pada 2014 hanya mencapai 3,11%, yakni dari Rp9 triliun pada 2013 menjadi Rp9,28 triliun. Realisasi itu merupakan pertumbuhan terendah sejak 2010.

Dari nilai total kontribusi itu, kontribusi terbesar diberikan industri asuransi jiwa syariah, yakni senilai Rp7,88 triliun. Asuransi umum syariah hanya berkontribusi Rp1,17 triliun. Sisanya, yaitu Rp225,62 miliar merupakan premi dari reasuransi syariah.

Dengan pertumbuhan 14% pada 2015, kontribusi bruto industri asuransi umum syariah akan mencapai sekitar Rp1,34 triliun. Sedangkan, kontribusi bruto asuransi jiwa syariah juga meningkat 14% menjadi sekitar Rp8,98 triliun.

Meskipun telah bertumbuh, Adi menyatakan kinerja sektor tersebut belum sebaik kinerja beberapa tahun lalu. Selain lini kendaraan bermotor, bisnis asuransi yang terkait ektor pertambangan juga mulai mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Untuk itu, dia berharap pada tahun depan kinerja asuransi umum syariah bisa lebih signifikan.

“[Kinerja industri] sudah dalam track yang bagus. Meskipun tidak sejeblok tahun-tahun sebelumnya, bisa tumbuh lebih signifikan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper