Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan bahwa ekonomi domestik masih cukup baik pada kuartal I/2025, salah satunya tecermin dari pertumbuhan Uang yang Diedarkan (UYD) mencapai 8,63% secara tahunan.
Pertumbuhan tersebut bahkan lebih tinggi dari periode Ramadan dan jelang Lebaran tahun lalu, yang sebesar 8,44% year on year/YoY.
Adapun, kebutuhan uang kartal atau uang kertas meningkat untuk berbagai transaksi ekonomi di masyarakat menjelang Lebaran.
“Itu mencerminkan kebutuhan dan volume transaksi ekonomi. Tentu saja konsumsi masyarakat itu menunjukkan pertumbuhannya cukup baik,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (23/4/2025).
Perry meyakaini, sejumlah indikasi-indikator konsumsi masyarakat itu masih tumbuh baik, terbukti dari volume transaksi dengan menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS) tumbuh mencapai 169% YoY.
Adapun hingga kuartal I/2025, Fili menyampaikan jumlah pengguna QRIS secara umum mencapai 56,3 juta dengan volume transaksi mencapai 2,6 miliar.
Baca Juga
Sementara nominal transaksi telah mencapai Rp252,1 triliun dengan dukungan jumlah merchant yang mencapai 38,1 juta.
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono menambahkan, pertumbuhan UYD tersebut berasal dari realisasi kebutuhan uang tunai yang mencapai Rp160,3 triliun atau 81,1% dari target.
Secara spasial, masyarakat di Jawa yang paling banyak melakukan penukaran uang baru atau mencakup 63%, dikuti oleh Sumatra 19,5%, Sulampua 7%, Kalimantan 6,4%, dan Bali Nusra 4,1%.
“Realisasi ini menggambarkan uang yang diedarkan atau UYD di level yang cukup baik. Ini sejarah dengan peningkatan pertemuan aktivitas selama Ramadan,” tuturnya.
Doni menyampaikan bahwa uang yang telah ditukarkan oleh masyarakat tersebut pun telah kembali ke Bank Indonesia maupun kantor perwakilan di daerah.