Bisnis.com, JAKARTA--- Dua gerai makanan cepat saji di Gedung Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, masih tutup pada Jumat (15/1/2016) setelah terjadinya peristiwa penembakan dan peledakan bom di kawasan tersebut, Kamis (14/1).
Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Ira Puspadewi mengatakan pembukaan gerai tersebut masih menunggu arahan dari manajemen pengelolanya. “Sekarang masih tutup dulu,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN.
Menurutnya, pusat perbelanjaan Sarinah dan toko-toko lain di Gedung Sarinah buka seperti hari-hari sebelum terjadinya peristiwa penembakan dan peledakan, kecuali dua gerai makanan cepat saji tersebut.
Ira memaparkan manajemen Sarinah memperketat pengamanan Gedung Sarinah setelah kejadian tersebut. Namun, dia memastikan, kegiatan usaha pusat perbelanjaan yang dikelola oleh BUMN itu berjalan secara normal.
Dalam kesempatan itu, Ira mengklarifikasi mengenai istilah “Bom Sarinah” yang tersebar secara luas setelah peristiwa terjadi. Menurutnya, ledakan bom terjadi di luar kawasan Sarinah yaitu di Jalan Thamrin.
Dengan demikian, ujar Ira, istilah "Bom Sarinah" tidak tepat. Ira menyebutkan salah satu contoh istilah yakni “Bom Thamrin” yang dianggap lebih tepat dan telah digunakan oleh sejumlah media massa. Pelaku penembakan, kata Ira, tidak masuk ke dalam Gedung Sarinah.
Pada saat peristiwa terjadi, Ira berada di lantai 10 gedung tersebut. Dia mengaku baru memperhatikan keadaan Jalan Thamrin setelah terjadinya ledakan kedua atau 10 detik setelah ledakan pertama.
Ira mengaku melihat tiga mayat telah terkapar tidak jauh dari Pos Polisi di Jalan Thamrin, lokasi terjadinya ledakan bom.