Bisnis.com, JAKARTA --- Di tengah aneka rencana pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan Kabinet Kerja RI, penjualan semen yang dibukukan oleh sejumlah korporasi menurun pada 2015.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang dikutip oleh UOB Kay Hian Securities, penjualan semen oleh 4 emiten antara lain PT Semen Baturaja (Persero) Tbk., PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., PT Holcim Indonesia Tbk., dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. turun 1,23% menjadi 53,95 juta ton pada 2015 dibandingkan dengan 54,62 juta ton pada 2014.
Pada 2015, penjualan Semen Indonesia dan Holcim mengalami perlambatan masing-masing hanya 0,4% dan 2,6% setelah pada 2014 mencapai pertumbuhan 2,2% dan 3,8% sedangkan penjualan Indocement mengalami penurunan 7% setelah pada 2014 tumbuh 2,6%.
Hanya perusahaan semen yang berbasis di Sumatra Selatan dan provinsi sekitarnya yaitu Semen Baturaja yang membukukan peningkatan penjualan hingga 21,8% dibandingkan dengan penurunan 0,3% pada 2014.
Penjualan oleh emiten semen mendominasi penjualan semen secara nasional dengan porsi mencapai sekitar 88,45% dari total penjualan 2015 sebesar 61 juta ton. Di seluruh Indonesia, penjualan semen hanya tumbuh 1,4% pada 2015 dibandingkan dengan 2,7% pada 2014.
Porsi penjualan tersebut relatif berkurang dibandingkan dengan porsi 90% pada 2014. Perusahaan semen milik negara, Semen Indonesia, masih tercatat sebagai perusahaan dengan penjualan paling banyak pada 2015, diikuti oleh Indocement dan Holcim.
Sebagai pengingat, tren penjualan Semen Indonesia mengalami penurunan pada semester I/2015. Penjualan mulai merangkak naik pada pertengahan semester II/2015 dan ditutup dengan penjualan sebesar 26,45 juta ton pada akhir tahun.
Perusahaan dengan pemegang saham mayoritas yang sama, Semen Baturaja membukukan pertumbuhan kinerja yang melesat pada 2015 walau dengan porsi penjualan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan 3 korporasi lainnya.
Di seluruh negeri, pangsa pasar Semen Indonesia terjaga di atas 40% pada 2015 namun relatif mengalami penurunan dibandingkan dengan 10 tahun lalu ketika mencapai 46,8%. Pangsa pasar Indocement juga hanya 27,8% pada 2015 setelah sempat di atas 30% selama 9 tahun terakhir.
Kecuali Semen Baturaja, pangsa pasar penjualan 3 emiten semen paling banyak di Jawa, diikuti oleh Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Indonesia Timur dan sebagainya. Sebagian perusahaan melakukan penjualan ke luar negeri.