Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK: Suku Bunga Bank Harus Bisa Single Digit

Bisnis.com,JAKARTA-- Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan (BI Rate) dari 7,5% menjadi 7,25% dipuji oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurutnya, keputusan BI tersebut harus segera diikuti oleh bank-bank lain dengan menurunkan suku bunga mereka. Sebab menurutnya saat ini bukan lagi era dimana bank meraup laba dengan mengandalkan bunga tinggi.

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan (BI Rate) dari 7,5% menjadi 7,25% dipuji oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurutnya, keputusan BI tersebut harus segera diikuti oleh bank-bank lain dengan menurunkan suku bunga mereka. Sebab menurutnya saat ini bukan lagi era ketika bank meraup laba dengan mengandalkan bunga tinggi.

"Bunga bank harus bisa single digit. Kalau bunga tinggi banyak akibat negatifnya. Orang jadi malas berusaha. Lebih pilih deposito dan tunggu bunga. Kalau bunga rendah daya saing akan meningkat," tukasnya.

Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) percuma melakukan kampanye kalau pada kenyataannya bunga masih tinggi. Ia menginginkan ada bank yang bisa tetap berkembang meski bunganya single digit. Sebab bila bunga rendah, nonperforming loan (NPL) juga akan rendah.

JK ingin lembaga keuangan tidak lagi berharap pemerintah akan menanggung kerugian mereka. " Kita tidak ingin lagi ada bailout. Kalau ada masa sulit anda sendiri yang harus bertanggungjawab. Jangan berharap ditanggung fiskal pemerintah," tuturnya.

JK juga mengingatkan bahwa industri keuangan di Indonesia perlu ada keseimbangan dan harmonisasi. Sebab jasa keuangan yang sehat akan berkontribusi bagi perekonomian bangsa.

"Sekarang adalah era kerjasama. MEA [Masyarakat Ekonomi Asean] sudah mulai. Yang menang adalah yang efisien. Jangan bergantung pada orang lain karena semua punya masalah masing-masing," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper