Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menunjuk konsultan Aedas, Atkins dan Surbana Jurong untuk mengerjakan pengembangan lokasi persinggahan (transit oriented development/TOD) yang terintegrasi dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
KCIC sendiri merupakan perusahaan patungan yang dibentuk antara konsorsium BUMN dan konsorsium China untuk menggarap proyek kereta cepat. Konsorsium BUMN dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi mengatakan konsultan masterplan tersebut akan bekerja sama dengan KCIC membuat rencana pengembangan yang mampu mengoptimalkan penggunaan lahan dan mampu meningkatkan perekonomian rakyat.
“Ketiga konsultan yang ditunjuk memiliki sejarah panjang dalam membangun pengembangan kawasan pada lokasi persinggahan (TOD) yang terdiri dari banyak peruntukan,” paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/1/2016).
Pengalaman tersebut antara lain perencanaan ragam tempat tinggal hingga area komersial yang terhubung dengan transportasi publik.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rencananya berlangsung selama 36 bulan kalender kerja untuk pekerjaan kontruksi hingga akhir 2018 dan diharapkan dapat beroperasi pada 2019.
Proyek infrastruktur transportasi ini akan menyerap tenaga kerja sekitar 39.000 orang pada saat konstruksi kereta cepat, 20.000 orang pada saat konstruksi TOD dan pada saat operasional TOD mencapai 28.000 orang.
Pada tahap awal, KCIC akan mengadakan 11 set EMU (Electical Multiple Unit), dimana satu set terdiri dari 8 kereta. Sekitar 583 penumpang mampu diangkut oleh setiap kereta dalam satu kali pemberangkatan.