Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat : Bunga Komersial 7% Tidak Realistis

Keinginan pemerintah untuk menekan suku bunga komersial antara 7%--7,5% tahun depan dinilai sulit diwujudkan.
Bunga Kredit. /Bisnis.com
Bunga Kredit. /Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA--Keinginan pemerintah untuk menekan suku bunga komersial antara 7%--7,5% tahun depan dinilai sulit diwujudkan. Meski demikian, sejumlah bank mengaku siap menjalankan keinginan pemerintah tersebut.

Senior Economic Analyst Kenta Institute Eric Alexander Sugandi mengatakan bila pemerintah tetap ngotot untuk menjalankan kebijakan tersebut, dampaknya bisa negatif dan beruntun. Apalagi waktunya dianggap terlalu mepet.

"Saya pikir tidak realistis kalau dalam setahun [turun sampai 7%--7,5%]," ujarnya kepadaBisnis, Senin, (15/2/2016).

Eric mengatakan kebijakan tersebut akan memberatkan industri perbankan secara keseluruhan. Bahkan bila diterapkan ke bank-bank milik negara sekalipun pemerintah tetap harus memberikan subsidi agar bunga kreditnya rendah.

Tapi pemberian subsidi tersebut juga akan berefek ke bank non BUMN. Pasalnya secara tidak langsung bank non BUMN akan dipaksa ikut menurunkan suku bunganya.

Bila hal tersebut terjadi maka mereka harus secara drastis menurunkancost of fund, misalnya dengan menurunkan suku bunga deposito. Selain itu biaya operasional bank juga harus ditekan dimana hal tersebut bisa berujung pada rasionalisasi atau PHK.

"Lagipula otoritas yang mengatur suku bunga perbankan ada di OJK bukan di pemerintah," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper