Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) mengincar realisasi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp88 triliun pada akhir Desember tahun ini. Jumlah tersebut naik sekitar Rp17 triliun dari periode yang sama 2015 lalu.
Direktur Pengembangan Bisnis & IT BBKP Adhi Brahmantya mengatakan tahun lalu pihaknya berhasil menghimpun DPK sebesar Rp71 triliun.
"Kami harapnya bisa nambah Rp17 triliun akhir tahun ini. Makanya kami gencar melaksanakan program-program yang bisa menggenjot DPK," ujarnya, Selasa (16/2/2016).
Salah satu program yang dimaksud Adhi adalah program tabungan berhadiah yang dinamakan "Nabung Seru Berhadiah Langsung". Ia menjelaskan selain untuk menggenjot DPK, program ini juga untuk menjaga loyalitas nasabah lama disamping membuka kesempatan menjaring nasabah baru.
Program ini berlaku bagi nasabah dengan minmal tabungan Rp15 juta dan akan dilaksanakan selama 6 bulan. Setelah 6 bulan program ini akan dievaluasi untuk mengetahui keinginan nasabah.
"Tapi ini kan baru untuk tabungan saja. Nanti akan ada lagi program untuk genjot giro. Intinya kami ingin mengejar supaya CASA [current account saving account] lebih bagus," tambahnya.
Untuk pertumbuhan tabungan, dalam rentang waktu 2014--2015 total tabungan yang dihimpun sebesar Rp16,3 triliun, naik Rp2 triliun dari periode sebelumnya Rp14 triliun atau tumbuh 14,3%. Tahun ini Bank Bukopin menargetkan tabungan naik sekitar Rp3 triliun dari tahun lalu.
Komposisi CASA juga berupaya digenjot. Saat ini perbandingan CASA dan time deposit Bank Bukopin adalah 33% berbanding 67%. Tahun ini CASA ditargetkan meningkat hingga 40%.
Sementara itu, total nasabah diharapkan bertambah sekitar 400.000 orang tahun ini. Adhi mengatakan saat ini Bank Bukopin mengelola tabungan 1,2 juta nasabah dan diharapkan di akhir 2016 bertambah menjadi 1,6 juta.
