Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Index Selindo Enggan Main di Consumer Financing

Naik BUKU II, tidak membuat arah fokus bisnis PT Bank Index Selindo mengalami perubahan. Perseroan tetap melanjutkan penyaluran sektor retail consumer bagi kelompok small and medium enterprise (SME) yang menjadi kepiawaiannya selama 8 tahun terakhir.
Presiden Direktur PT Bank Index Charlie Paulus. /bankindex
Presiden Direktur PT Bank Index Charlie Paulus. /bankindex

Bisnis.com, JAKARTA - Naik BUKU II, tidak membuat arah fokus bisnis PT Bank Index Selindo mengalami perubahan. Perseroan tetap melanjutkan penyaluran sektor retail consumer bagi kelompok small and medium enterprise (SME) yang menjadi kepiawaiannya selama 8 tahun terakhir.

Presiden Direktur PT Bank Index Charlie Paulus menyatakan pihaknya memang berfokus pada pembiayaan yang sifatnya komersial, seperti modal kerja dan investasi. Tentunya dengan investasi yang menyasar pada ekonomi menegah.

"Fokus kami betul-betul di dunia usaha, tanpa harus membatasi apakah harus industri tertentu. Tidak pakai negative list," ujarnya Senin (22/2/2016).

Pihaknya membuka peluang bagi semua industri sepanjang rekam jejak yang bersangkutan bagus dan menujukkan telah berpengalaman.

Bank yang baru saja disuntik modal segar oleh Soft Bank ini enggan berkecimpung di consumer financing. Pasalnya pertarungan sengit terjadi di sektor tersebut, terutama dengan terjunnya bank-bank besar.

Peluang itu makin kecil dengan biaya dana yang dikeluarkan bank buku II sedikit lebih besar dibandingkan bank besar di atasnya. Selain itu, pembiayaan sektor konsumer juga dinilainya lebih riskan bila terjadi krisis dikarenakan targetnya merupakan pihak berpenghasilan tetap.

Sementara itu pembiayaan sektor bisnis kecil menengah dianggap pihaknya lebih tahan terhadap resisi ekonomi. Selain itu tidak perlu mengkhawatirkan persaingan soal suku bunga.

Saat ini rentang suku bunga kredit Bank Index Selindo di antara 13% dan 13,5%. Angka itu telah mengalami penurunan menyusul penurunan BI Rate. Sebelumnya, suku bunga kredit perseroan hampir mencapai 14%.

Charlie tidak menampik suku bunga ke depannya bisa mengalami penurunan kembali. Dirinya memperkirakan penurunan bisa menyentuh angka 13%.

Berdasarkan keseluruhan portofolio kredit perseroan sektor perdagangan menyedot sekitar 50%. Sisanya tersebar untuk industri makanan, minuman, transportasi, perhotelan dan properti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper