Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) alias BNI resmi menjadi bank penyalur kredit pemilikan rumah subsidi dalam skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dengan jumlah 25.000 unit untuk tahun ini.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan BP Tapera dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menyebut bahwa hal ini merupakan bentuk kepercayaan terhadap perseroan untuk mewujudkan perumahan yang layak bagi masyarakat.
“Hal ini merupakan bentuk kerja sama untuk menyediakan perumahan yang layak bagi rakyat Indonesia, yang saya rasa menjadi sebuah tantangan kita bersama,” katanya dalam sambutan di Grha BNI, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).
Lebih lanjut, sebanyak 25.000 unit rumah subsidi FLPP BNI tersebut juga meningkat dari kuota awal sebesar 10.750 unit pada 2025.
Jumlah ini mencerminkan kontribusi BNI sebanyak 5,71% dari keseluruhan kuota penyaluran rumah subsidi FLPP nasional.
Sementara itu, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho turut menyampaikan bahwa penyaluran FLPP BNI telah mencapai 6.025 unit atau setara Rp 759,57 miliar. Jumlah itu berdasarkan data per 23 Juli 2025.
Baca Juga
Menurutnya, peningkatan kuota penyaluran oleh BNI tersebut menjadi komitmen bersama dari seluruh pihak untuk merealisasikan pemerataan hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Mudah-mudahan tahun ini dengan target peningkat kuota dari 220.000 [rumah subsidi] menjadi 350.000, kita harus mampu tumbuh sekurang-kurangnya 149% di semester kedua 2025,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, hingga 16 Juli 2025, pemerintah tercatat menyalurkan sebanyak 129.773 unit atau sekitar 37% dari total kuota 350.000 unit.
Artinya, dalam kurun waktu lima bulan tersisa pemerintah perlu menyalurkan sebanyak 220.227 unit. Meski demikian, pemerintah tetap optimistis penyaluran sisa kuota rumah subsidi dapat dikebut rampung pada akhir tahun.