Bisnis.com, SURABAYA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan kehadiran 1.400 agen laku pandai di Surabaya dan Malang sepanjang tahun ini.
Head of Business Banking BNI Kantor Wilayah Surabaya Andhina Budianie menjelaskan jumlah tersebut dibagi dua untuk Surabaya dan Malang, masing-masing diberi pekerjaan rumah menelurkan 700 agen.
"Mereka yang punya basis pelanggan lebih potensial dibidik untuk jadi agen laku pandai," katanya saat ditemui Bisnis di kantornya, Surabaya, belum lama ini.
Berangkat dari basis pelanggan tersebut maka bisa dikatakan beberapa segmen masyarakat yang potensial jadi agen adalah mereka yang memiliki bisnis. Sebut saja toko kelontong, penjual pupuk, material bangunan, dan lain-lain.
Realisasi agen laku pandai khusus di Surabaya saja per 5 April 2016 sudah mencapai sekitar 55,14% target. Persentase ini setara dengan 386 orang agen. Adapun untuk wilayah Malang dari target 700 tercapai 46,71% setara dengan 327 orang agen.
Untuk agen laku pandai Surabaya dari 386 orang, terdiri dari 273 agen laku pandai individu dan 113 agen badan usaha. Sementara di Malang, dari 327 agen sebanyak 285 orang adalah agen individu dan 42 sisanya agen badan usaha.
"Pemasaran laku pandai ini masalah ke edukasi saja. Ketika sudah mengerti dan diedukasi seperti apa produk ini, keuntungannya apa, orang mudah diajak," tutur Andhina.
Secara total dari target 1.400 agen laku pandai, per 5 April tercapai 713 orang. Angka ini berasal dari 558 agen individu dan 155 lainnya agen badan usaha. Perolehan ini tak bisa dikomparasikan dengan tahun lalu karena belum ada target pada 2015.
Sepanjang tahun lalu baru terealisasi sekitar 200 agen laku pandai. Jumlah ini termasuk ke dalam angka 713 orang tadi. "Yang jadi kendala dalam program laku pandai ini adalah masyarakat yang belum familiar dengan laku pandai," ujar Andhina.
Penyebaran laku pandai BNI di Surabaya dibidik sama besar untuk setiap kantor cabang, yakni masing-masing 70 agen walaupun perseroan menilai setiap wilayah memiliki karakter berbeda.
Daerah yang sudah maju potensi laku pandainya dinilai tidak besar. Pasalnya masyarakat setempat cenderung sudah teredukasi tentang pentingnya akses ke perbankan. Tapi di daerah yang belum teredukasi justru peluang laku pandainya lebih besar.
Kepala Regional 4 Jawa Timur Otoritas Jasa Keuangan Sukamto menyatakan program laku pandai akan terus dijalankan di provinsi ini. Tapi provinsi seperti Jawa Timur dinilai tidak butuh terlalu banyak agen dibandingkan kawasan lain di timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur.
"Bagi bank, kalau mendirikan kantor cabang ada biaya pegawai dan biaya tetap. Tapi dengan laku pandai tidak butuh itu," ucap Sukamto.
OJK mencatat sekarang terdapat 5.173 agen laku pandai di Jawa Timur per akhir Februari tahun ini. Jumlah ini terdiri BTPN 2.018 agen, Bank Mandiri 1.119 agen, dan BRI sekitar 2.036 orang.
Begini Target BNI untuk Pengembangan Laku Pandai di Surabaya
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan kehadiran 1.400 agen laku pandai di Surabaya dan Malang sepanjang tahun ini.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Mia Chitra Dinisari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
53 menit yang lalu