Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan dan Idulfitri, Kredit Otomotif Berpotensi Tumbuh

Menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini perbankan melihat potensi kenaikan penyaluran kredit untuk segmen konsumer terutama pada kredit kendaraan bermotor.
Deretan sepeda motor/Ilustrasi
Deretan sepeda motor/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini perbankan melihat potensi kenaikan penyaluran kredit untuk segmen konsumer terutama pada kredit kendaraan bermotor.

Direktur BCA Henry Koenaifi mengatakan kenaikan penyaluran kredit kendaraan bermotor diperkirakan bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

"KKB kami juga bagus. pertumbuhannya 8-10%. Pada Ramadan adalah kenaikan, tapi itu kan kenaikan dalam satu bulan saja," ujar Henry di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Henry menambahkan pola belanja masyarakat memang meningkat pada saat puasa dan menjelang Idulfitri. Namum, pola tersebut kemudian kembali turun karena spending masyarakat sudah banyak dilakukan sebelum Ramadan.

Ramadan, menurut Henry tidak terlalu banyak berpengaruh pada keseluruhan target penyaluran kredit konsumer BCA, lantaran secara bisnis rata-rata penyaluran akan tetap sama.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi. Menurut Glen, kenaikan transaksi menjelang Ramadan biasanya berupa kredit kepemilikan kendaraan bermotor terutama sepeda motor dan juga transaksi non-tunai berupa kartu kredit.

"Untuk kredit konsumsi jelang Ramadan, biasanya yang naik KPM (Kredit Pemilikan Motor) dan transaksi kartu kredit," ujar Glen.

Fenomena ini terjadi, lantaran sebelum mudik ke kampung halaman, masyarakat banyak melakukan pembelian kendaraan bermotor yang akan digunakan sebagai transportasi mudik dan juga untuk meningkatkan status sosial di kampung halaman.

Pada April 2016 kredit perbankan kembali mencatatkan perlambatan. Bank Indonesia mencatat, pertumbuhan kredit perbankan per April 2016 tumbuh 7,7%.

Lebih rinci, data perkembangan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia mencatat, posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir April 2016 tercatat sebesar Rp4.036,3 triliun, atau tumbuh 7,7% secara year on year (y-o-y), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,4% secara y-o-y.

Dalam Survei Perbankan Bank Indonesia (BI), sepanjang kuartal I/2016 kredit konsumsi disebut mengalami perlambatan pertumbuhan. Pertumbuhan saldo bersih tertimbang (SBT) kuartal pertama hanya tumbuh 11,8% atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV/2015 sebesar 45,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper