Bisnis.com,JAKARTA--- PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumpulkan laba Rp1,69 triliun pada April 2016 atau meningkat 28% dibandingkan dengan Rp1,32 triliun pada April 2015.
Pencapaian itu sekitar 33% dari target laba bersih perusahaan sebesar Rp5,01 triliun sepanjang 2016. Target laba BUMN pupuk itu ditopang oleh target pendapatan usaha sebesar Rp77,85 triliun pada 2016.
Pupuk Indonesia memproduksi dan menjual berbagai jenis pupuk seperti urea, NZ, organik dan sebagainya. Penjualan pupuk urea menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi perseroan.
Pada kuartal I/2016, penjualan pupuk untuk sektor public service obligation (PSO) mencapai 2,99 juta ton yang terdiri dari urea 1,23 juta ton, NPK 869.773 ton, SP-36 346.961 ton, ZA 324.243 ton dan pupuk organik 214.617 ton.
Sementara itu, penjualan pupuk untuk sektor perkebunan dan industri mencapai 475.763 ton, penjualan pupuk untuk ekspor mencapai 200.989 ton. Di bidang produksi, produksi urea sampai April 2016 mencapai 2,24 juta ton yang terdiri dari produksi pupuk NPK 1 juta ton, ZA 225.311 ton dan SP-36 154.265 ton dan amonik 1,85 juta ton.
Rochan Syamsul, General Manager Keuangan Korporat dan Perbendaharaan Pupuk Indonesia, mengatakan Pupuk Indonesia sekarang memiliki 10 anak perusahaan. “Lima perusahaan pupuk dan lima perusahaan non-pupuk,” katanya, Senin (13/6/2016).
Anak usaha Pupuk Indonesia antara lain PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Rekayasa Industri dan PT Mega Eltra.
Rochan memaparkan perusahaan belum lama ini juga membentuk anak usaha yaitu PT Pupuk Indonesia Pangan untuk mendukung rencana pemerintah yang menargetkan kedaulatan pangan di Indonesia.