Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk., menjajaki peluang kerjasama dengan menggunakan skema Free Trade Agreement (FTA) terkait inovasi bisnis emas untuk memanfaatkan tren kenaikan harga komoditas.
Emiten bersandi saham ANTM itu menjajaki peluang pemanfaatan skema FTA yang dimiliki oleh ASEAN dengan negara-negara Asia Timur. Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman mengatakan inovasi berkelanjutan bisnis emas terus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan bagi perusahaan.
“Dengan kontribusi penjualan emas mendekati 80% dari total penjualan kuartal I/2016, komoditas emas memiliki peranan penting untuk terus ditumbuh kembangkan,” paparnya pengumuman di laman Bursa Efek Indonesia, Senin (20/6).
Selain itu perseroan melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, juga akan mengembangkan produk perhiasan yang akan dipadukan dengan produk emas batangan motif batik.
Perseroan juga memiliki produk jasa depositori logam mulia bernama Brankas dengan mengembangkan layanan Brankas Corporate, Brankas Berzakat dan Brankas Individy.
Pada saat ini, Antam telah memiliki 13 Butik Emas LM yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia yaitu Jakarta (2 butik), Bandung, Surabaya (2 butik), Makassar, Palembang, Semarang, Banjarmasin, Balikpapan, Medan, Denpasar dan Yogyakarta.