Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi tambang milik negara, PT Bukit Asam (Persero) Tbk., tidak berencana melakukan aktivitas eksplorasi selama 6 bulan sejak Oktober 2016 hingga Maret 2017 untuk menambah sumberdaya di luar area yang telah memperoleh izin eksploitasi.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Adib Ubaidillah menjelaskan keputusan diambil karena jumlah cadangan Bukit Asam pada saat ini sangat besar. “Dan cukup untuk berproduksi lebih dari 100 tahun,” katanya ketika dihubungi, Kamis (6/10).
Pada saat ini, berdasarkan laporan tahunan perseroan, emiten berkode saham PTBA itu memiliki hak izin usaha pertambangan (IUP) operasi produk dengan total area kelolaan 90.832 hektar (ha) yang berlokasi di sejumlah tempat.
Lokasi itu antara lain di tambang batubara Tanjung Enim seluas 66.414 ha yang meliputi Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan yang terdiri dari Air Laya (7.621 ha), Muara Tiga Besar (3.300 ha), Banko Barat (4.500 ha), Banko-Tengah Blok Barat (2.423 ha), Banko-Tengah Blok Timur (22.937 ha), Banjarsari, Kungkilan, Bunian, Arahan Utara, Arahan Selatan (24.751 ha).
Selain itu, lokasi lainnya berada di tambang batubara Ombilin seluas 2.950 ha yang meliputi Lembah Segar dan Talawi, kemudian Peranap, Indragiri Hulu Riau (18.230 ha), kecamatan Palaran, Samarinda (3.238 ha) dan milik anak perusahaan PT Bukit Kendi (882 ha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1673406617.jpg?w=184&h=104)
