Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosialisasikan Keaslian Rupiah, BI NTB Pakai Wayang Sasak

Menyelam sambil minum air. Peribahasa tersebut mungkin cocok untuk menggambarkan upaya Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Barat dalam melakukan sosialisasi keaslian uang Rupiah dan pengendalian inflasi yang dibungkus dengan sajian Wayang Sasak.
ilustrasi/Bisnis
ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MATARAM -- Menyelam sambil minum air. Peribahasa tersebut mungkin cocok untuk menggambarkan upaya Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Barat dalam melakukan sosialisasi keaslian uang Rupiah dan pengendalian inflasi yang dibungkus dengan sajian Wayang Sasak.

Wayang Sasak adalah salah satu kearifan lokal yang patut dilestarikan di Lombok, NTB. Salah satu keunikan dari wayang sasak ini adalah cerita yang dibawakan berbeda dengan wayang yang berkembang di Pulau Jawa dan Bali yang berlatar belakang kisah Mahabharata dan Ramayana. Cerita wayang sasak berlatar belakang pada era Nabi Muhammad SAW.

Pada sosialisasi kali ini, Bank Indonesia mengundang 200 pedagang dari Pasar Mandalika, Pasar Kebon Roek, Pasar Cakranegara, dan Pasar Pagesangan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Prijono mengatakan dipilihnya pedagang pasar ini karena mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat dengan berdagang segala kebutuhan pokok setiap harinya dengan menggunakan uang Rupiah.

"Pengenalan ciri-ciri keaslian uang Rupiah ini penting bagi pedagang agar tidak mengalami kerugian apabila menerima uang yang diragukan keasliannya," ujar Prijono di Mataram, Senin (19/12/2016).

Uang yang diragukan keasliannya menurut data yang dikumpulkan oleh Bank Indonesia NTB dari bulan Januari s.d pertengahan Desember 2016 sebanyak 5.291 lembar, dengan pecahan yang dipalsukan lebih banyak pecahan Rp50.000, - dan Rp100.000,-.

Diharapkan para pedagang dapat mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah dengan benar ketika bertransaksi melalui 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang).

Dilihat warna uang terlihat terang dan jelas. Terdapat benang pengaman yang ditanam pada kertas uang dan tampak sebagai suatu garis melintang atau berbentuk anyaman yang dapat berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu. Selain itu juga terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan atau logo BI yang akan terlihat apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Pada saat uang kertas diraba terdapat bagian yang terasa kasar pada angka nominal, huruf terbilang, gambar utama dan lambang negara burung garuda karena menggunakan teknik cetak khusus. Terdapat juga kode tertentu untuk mengenal jenis pecahan bagi tunanetra. Pada uang kertas Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000 dan Rp 2.000 terletak pada bagian muka uang di atas tulisan Bank Indonesia.

Proses pengecekan Rupiah asli selanjutnya yaitu pada saat diterawang terdapat tanda air, yaitu suatu gambar tertentu yang akan terlihat bila diterawangkan ke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan. Pada setiap uang kertas terdapat gambar saling isi, yaitu Logo BI yang akan terlihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.

Bank Indonesia ingin memberikan pesan kepada masyarakat yang sehari-hari menggunakan uang Rupiah agar menjaga uang tersebut agar jangan sampai rusak atau lusuh. Pesan tersebut diselipkan dalam pentas Wayang Sasak yang dipimpin oleh Dalang H. Lalu Nasib.

Kepeng dendek te bejeq-bejeq (Uang jangan diremas-remas)”, ujar Dalang dalam bahasa Sasak dalam setiap kesempatan dalam lakon wayangnya.

Lalu Nasib juga sempat menyelipkan pesan agar ketika melakukan transaksi masyarakat menggunakan uang layak edar, sedangkan uang tidak layak edar diharapkan untuk disimpan untuk kemudian ditukar ke bank dengan uang layak edar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper