Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesadaran Masyarakat Meningkat, Asuransi Syariah Potensial Pada 2017

Potensi industri asuransi syariah diyakini akan semakin besar pada 2017 seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang layanan jasa keuangan tersebut.
ilustrasi/bisnis
ilustrasi/bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Potensi industri asuransi syariah diyakini akan semakin besar pada 2017 seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang layanan jasa keuangan tersebut.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman mengakui pada tahun depan industri berpotensi tumbuh signifikan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan produk-produk keuangan syariah.

Menurutnya, sejumlah gerakan massal berbasis Islami pada paruh kedua tahun ini pun memengaruhi masyarakat.

Kondisi itu juga diyakini akan memperluas ceruk pasar asuransi syariah. AASI, jelasnya, semakin optimistis sektor perasuransian syariah akan mempertahankan tingkat pertumbuhan di kisaran 15% - 20% pada 2017.

“Terjadi kebangkitan syariah minded. Setidaknya, keingintahuan masyarakat awam akan adanya asuransi syariah meningkat,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (27/12/2016).

Meskipun begitu, Erwin menuturkan pada tahun depan industri juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya, kata dia, adalah peta persaingan industri tersebut akan semakin ketat dan lebih menantang.

Saat ini, jelasnya, jumlah perusahaan asuransi syariah penuh atau full fledge dan unit usaha syariah (UUS) terus meningkat. Menurutnya, jumlah itu akan terus bertumbuh pada 2017.

“2017, akan menjadi sangat berwarna dimana threat, challenges dan opportunity berbaur,” ungkapnya.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat pada Oktober 2016 tercatat 11 perusahaan asuransi syariah full fledge dan 47 UUS di Indonesia. Jika dirinci, maka hingga periode itu terdapat enam perusahaan dan 21 UUS di sektor asuransi jiwa, empat dan 24 UUS di asuransi umum, serta satu perusahaan dan dua UUS reasuransi.

Padahal, pada Maret 2016 baru terdapat sembilan perusahaan dan 46 UUS, yakni lima perusahaan dan 19 UUS di sektor asuransi jiwa, empat perusahaan dan 24 UUS di asuransi umum, serta tiga UUS di lini reasuransi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper