Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mengimbau masyarakat daerah-daerah pelosok atau jauh dari lembaga jasa keuangan untuk memanfaatkan agen laku pandai.
Zulmi, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, mengatakan hingga saat ini pihaknya melihat masyarakat Bali maupun Nusa Tenggara yang memanfaatkan agen laku pandai sudah semakin banyak.
“Banyak masyarakat Bali dan Nusa Tenggara yang telah memanfaatkan agen laku pandai untuk melakukan pembukaan rekening maupun melakukan transaksi seperti pembayaran listrik maupun untuk membeli pulsa dan ini terus kami dorong, khususnya mereka yang jauh dari lembaga jasa keuangan,” terangnya saat ditemui di Kantor OJK Regional 8 di Denpasar, Senin (23/1/2017).
Dia memaparkan, khusus di wilayah Bali, agen laku pandai bukan kebutuhan yang mendesak karena jumlah lembaga jasa keuangan di Bali sendiri sangat banyak dan tersebar di seluruh kabupaten/kota.
“Hingga September 2016, total agen laku pandai di Bali mencapai 1.931 agen yang terdiri dari 197 agen di Kabupaten Badung, 78 agen di Kabupaten Bangli, 222 agen di Kabupaten Buleleng, 290 agen di Gianyar, 122 agen di Jembrana, 150 agen di Karangasem, 78 agen di Klungkung, 561 agen di Kota Denpasar, dan 233 agen di Kabupaten Tabanan,” jelasnya.
Zulmi menambahkan, dari ketiga wilayah operasional OJK Regional 8 yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), jumlah agen laku pandai paling banyak berada di NTB yaitu sebanyak 1.994 agen. Sedangkan di wilayah NTT hanya 1.438 agen.
“Total seluruh agen laku pandai di Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 9.288 agen dan dengan jumlah ini kami ingin masyarakat yang berada di pelosok daerah dapat memanfaatkan layanan lembaga jasa keuangan melalui agen tersebut,” tegasnya.