Bisnis.com, MANADO- PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara & Gorontalo atau Bank SulutGo mencetak tingkat keuntungan yang tinggi pada 2016, melampaui rata-rata yang diraih kelompok BPD maupun industri perbankan.
Berdasarkan laporan keuangan Bank SulutGo yang dikutip Bisnis.com, Kamis (9/3/2017), sepanjang 2016 perseroan mencetak laba sebanyak Rp173,41 miliar atau tumbuh 36,64%. Angka pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata yang diraih kelompok BPD sebesar 8,41% dan rata-rata pertumbuhan laba industri perbankan sebesar 1,83%.
Perolehan laba Bank SulutGo pada tahun lalu ditunjang oleh pendapatan bunga bersih sebesar 11,11% mejadi Rp1 triliun. Adapun, penyaluran kredit pada 2016 tumbuh 3,07% menjadi Rp8,82 triliun.
Kendati kredit tumbuh terbatas, Bank SulutGo menikmati margin yang tebal berkat efisiensi beban bunga. Ini tercermin dari kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 6 basis poin menjadi 9,25%. Angka in juga lebih tinggi dari NIM kelompok BPD sebesar 7,07% dan NIM industri perbankan sebesar 5,63%.
Jefrry A.M Dendeng, Direktur Utama Bank Sulutgo, mengatakan perseroan membidik perolehan laba sebesar Rp228 miliar atau tumbuh 32%. Perolahan laba bakal ditopang oleh pertumbuhan kredit yang ditargetkan naik 10%.
Dia menuturkan, tahun ini Bank Sulutgo juga bakal menggenjot layanan transaksi elektronik guna meningkatkan porsi dana murah dalam bentuk giro dan tabungan. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini diharapkan bertumbuh 31% menjadi Rp10,39 triliun.
Jeffry menyebut perseroan bakal mulai gencar melakukan ekspansi kredit ke sektor produktif. Pasalnya, 94% kredit yang disalurkan Bank SulutGo tahun lalu mengucur ke sektor konsumtif, terutama kredit pegawai negeri sipil. "Tahun ini kami harapkan [porsi kredit produktif] bisa 10%-12%," ujarnya.
Jeffry menyebut, dalam waktu dekat Bank Sulutgo bakal meneken kerja sama dengan dua bank BUMN. Kerja sama mencakup pemanfaatan jaringan elektronik milik dua bank tersebut agar bisa digunakan nasabah Bank Sulutgo yang mencapai 350.000.