Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR dan Kemenkeu Bahas Kepemilikan Asing

Komisi XI DPR akan menggelar rapat dengar pendapat dengan Kementerian Keuangan untuk membahas tentang kepemilikan asing di perusahaan asuransi.
Karyawan berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com,JAKARTA—Komisi XI DPR akan menggelar rapat dengar pendapat dengan Kementerian Keuangan untuk membahas tentang kepemilikan asing di perusahaan asuransi.

Kepada Bisnis, Muhammad Sarmuji, anggota Komisi XI mengatakan bahwa rapat itu akan kembali membahas tentang kepemilikan asing di perusahaan asuransi.

Rencananya, rapat dengar pendapat dengan pemerintah itu akan digelar pada pukul 14.00 WIB dengan menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

RDP tentang kepemilikan asing di perusahaan asurasi sudah beberapa kali dilakukan. Pada 12 April, Komisi XI DPR dan Kemenkeu mengadakan pertemuan tertutup terkait rencana implementasi Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur porsi kepemilikan asing maksimal 80% di perusahaan asuransi.

Pada waktu itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertemuan tersebut merupakan kewajiban pemerintah untuk berkonsultasi dengan DPR terkait kebijakan yang akan mereka ambil.
"Memang sesuai undang-undang kami memang diharuskan melakukan konsultasi dengan dewan," ucap Sri Mulyani saat itu.

Kendati demikian, Sri Mulyani tak memperinci substansi pertemuannya dengan para pimpinan dewan itu. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut rapat kerja dengan Komisi XI Februari silam.

Seperti diketahui, saat rapat digelar, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengusulkan porsi kepemilikan asing di perusahaan asuransi tidak berubah atau tetap 80%.

Alasannya, komitmen mereka terkait perjanjian kerja sama dengan sejumlah negara seperti Jepang, Australia, Selandian Baru, dan negara-negara lain di kawasan Asean mengenai investasi di industri asuransi.
Sehingga, jika mereka mengubah proporsi kepemilikan asing kurang dari 80%, pemerintah akan dianggap melanggar kesepakatan yang telah dicapai.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lutfi Zaenudin
Editor : Lutfi Zaenudin

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper