Bisnis.com, JAKARTA - Guna memacu penghimpunan dana pihak ketiga, PT Bank Muamalat Tbk. melancarkan berbagai jurus, terutama untuk menarik nasabah berdana besar dan nasabah institusi.
Purnomo B. Soetadi, Direktur Konsumer dan Ritel PT Bank Muamalat Tbk., menyatakan salah satu strategi yang dilakukan yakni menawarkan smart cash management untuk membantu nasabah institusi dalam mengelola keuangannya melalui virtual account plus.
Nasabah institusi seperti rumah sakit, sekolah maupun perusahaan lain akan dibantu mengelola tata laksana keuangannya dengan lebih murah melalui program tersebut.
Sedangkan untuk menarik minat nasabah kakap, Bank Muamalat menawarkan privilege khusus melalui layanan Muamalat Prioritas. Poernomo menjelaskan nilai lebih yang ditawarkan tidak melulu berupa kenaikan imbal hasil, namun dengan menawarkan privilege yang lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah,
"Misalnya dengan memberikan layanan VIP bagi nasabah Muamalat Prioritas yang ingin menjalankan ibadan umroh atau haji bekerjasama dengan partner travel biro haji umroh terpilih," jelasnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Di luar itu, untuk menjaga kelancaran likuiditas, pihaknya masih tetap menjaring dana murah dari nasabah ritel secara masif. Guna menumbuhkan dana pihak ketiga, Bank Muamalat juga meningkatkan penetrasi dan market share kepada komunitas haji dan umroh yang merupakan captive market bagi perbankan syariah.
Baca Juga
Nilai jual yang ditawarkan, misalnya, kemudahan akses pembukaan tabungan haji bekerjasama dengan kantor kementerian agama dì seluruh kota kabupaten.
Kemudian, pihaknya juga kerja sama dengan Visa dan Al Rajhi Bank di Saudi Arabia sehingga nasabah dapat tarik tunai di ATM dan bertransaksi di semua toko atau merchant berlogo Visa yang ada di Jedah, Mekah dan Madinah.
" Kami meningkatkan saldo rata-rata nasabah penabung melalui kampanye penggunaan tabungan Bank Muamalat sebagai alat transaksi utama melalui digital banking. Muamalat Mobile bisa dipakai nasabah untuk transaksi sehari-hari, mulai dari transfer uang, pembayaran billing serta pembayaran zakat," paparnya.
Dengan begitu, Bank Muamalat mengklaim tidak ada hal signifikan yang menghambat untuk menjaga likuiditas, bahkan saat ini kondisinya cenderung longgar.