Bisnis.com, JAKARTA — Kadang kita sendiri tidak mau berpikir, bagaimana sebenarnya mekanisme alam terhadap uang dan kekayaan?
Intinya adalah sistem kapitalisme memberikan kekuasaan kepada kapitalis pemilik modal. Jadi ibarat piramida kekuasaan itu piramida terbalik. Uang secara alami akan tersedot menuju pusat sumber kekuasaan.
Nah, pertanyaannya bagaimana yang di bawah? Ilustrasinya kira-kiran begini, negara itu menarik saham 10% dari penghasilan kelompok atas dan menengah menjadi pajak. Jadi aliran dari atas ke bawah melalui mekanisme pajak. Bentuknya ke bawah bisa beragam ada yang subsidi, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, BPJS, dan lain-lain.
Lalu, bagaimana aliran uang dari kelompok atas kepada kelompok menengah? Sifatnya uang itu mengikat. Coba perhatikan ada kasus, seorang security menerima tugas tambahan mencuci mobil milik warga.
Dia diberi upah Rp50.000. Pertanyaannya, apakah interaksi ini mengikat. Beberapa hari kemudian, apakah security itu diharapkan untuk mencuci mobil? Bisa ya, bisa tidak. Tetapi kalau saya, ya saya beri lagi kesempatan untuk mencuci mobil lagi. Itulah yang disebut sifat rezeki. Rezeki tidak random, tidak bersifat acak tapi mengikat.
Rezeki itu perlu garansi. Misalnya Anda berpikir perumpamaan soal security disuruh tambahan kerja mencuci mobil? Karena dia kenal dan pekerjaannya jelas security.
Itulah kuncinya. Mumpung ini mendekati Lebaran, hari baik untuk bersilaturahmi, perkuat semangat silaturahim itu. Jangan sampai, masyarakat menjauhkan diri dari silaturahmi. Bagaimana caranya timbul rezeki bila tidak melalui silaturahmi?
Penulis
Ir Goenardjoadi Goenawan MM
Penulis buku money intelligent dan Kekuasaan itu Key Driving Force Uang
081219819915