Bisnis.com, JAKARTA—PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menyalurkan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 74,56% per Juni dari target tahun 2017 sebesar Rp 5,7 triliun. Pembiayaan SMF telah mencapai Rp 4,25 triiliun sampai semester 1.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan bahwa di tahun 2017 ini minat berbagai instiusi penyalur KPR untuk memperoleh pendanaan semakin meningkat. SMF telah membuka peluang untuk bersinergi dengan berbagai institusi demi mendukung program kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Hal tersebut merupakan realisasi dari komitmen SMF di rencana kerja tahun 2017 dalam memperluas target penyaluran pinjaman baik kepada BPD maupun Perusahaan Pembiayaan. Untuk pembiayaan, SMF telah bekerjasama dengan 1 Bank Umum, 6 Bank Syariah, 11 BPD dan 3 Perusahaan Pembiayaan.
Terkait kerjasama dengan BPD, Ananta berharap pembiayaan perumahan di daerah dapat lebih terdorong secara optimal agar kebutuhan perumahan di daerah dapat terpenuhi secara menyeluruh.
Hal tersebut menurut Ananta, dapat didorong oleh keunggulan BPD dengan pangsa PNS dan BUMD di daerahnya serta BPD cenderung lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerahnya masing-masing. Kerjasama SMF dengan BPD diantaranya penyediaan SOP KPR sebagai standar dalam penyaluran KPR bagi BPD, SOP KMK Konstruksi serta tengah disusun SOP KPR Syariah.
SMF juga melaksanakan pilot project pengembangan program KPR SMF dengan menggandeng beberapa Perusahaan Pembiayaan. KPR SMF merupakan produk yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat menengah bawah terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan melalui Perusahaan Pembiayaan yang bekerjasama dengan SMF.
Baca Juga
KPR SMF menawarkan suku bunga tetap untukjangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil.
Ananta berharap dengan semakin banyaknya aliran dana pasar modal yang digunakan untuk penyaluran KPR serta penerapan KPR yang terstandar, diharapkan dapat terbentuk portofolio KPR yang siap untuk disekuritisasi.
Dalam sekuritisasi sampai dengan Semester 1 2017 SMF telah memfasilitasi 11 kali transaksi sekuritisasi dengan menggunakan skema EBA Surat Partisipasi (EBA-SP), dimana 10 kall dilakukan bekerja sama dengan Bank BTN dan 1 kali bersama Bank Mandiri dengan total akumulasi transaksi sebesar Rp8, 155 triliun.
Efek Berangun AsetSurat Partisipasi (EBA-SP) tersebut menggunakan under/lying, KPR dari Bank dengan kategori prime mortgage, karena dipilih melalui 32 kriteria seleksi. Diharapkan sekuritisasi aset ”Ini bisa mempercepat proses pengadaan rumah, demi mensukseskan program 1 juta rumah, seperti yang digagas oleh pemerintah.