Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan meningkatnya produksi listrik, beban usaha PT PLN (Persero) mencapai Rp128,9 triliun pada semester I/2017, naik sebesar Rp9,2 triliun atau 7,65% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp119,7 triliun.
Kepala Satuan Korporasi PLN I Made Suprateka mengatakan beban usaha yang mengalami kenaikan terbesar adalah beban pembelian tenaga listrik yang mengalami kenaikan sebesar Rp6,7 triliun (24%) dibanding periode yang sama tahun lalu, sehingga menjadi Rp34,6 triliun.
Selain itu, beban bahan bakar juga meningkat sebesar Rp3,2 triliun dari Rp52,0 triliun pada Juni 2016 menjadi Rp55,3 triliun pada Juni 2017.
"Penyebab utama kenaikan beban pembelian tenaga listrik dan beban bahan bakar," katanya pada Jumat (28/7/2017).
Bahan bakar yang dimaksud adalah ini adalah naiknya harga rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) sebesar 35,22% yang mendorong kenaikan harga BBM, dan naiknya rata-rata harga batu bara acuan (HBA) sebesar 58,61% yang mendorong kenaikan harga batu bara.
Earning Before Interest, Tax, Depreciation & Amortisation (EBITDA) pada semester I/2017 sebesar Rp32,82 triliun, naik Rp2,3 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp30,42 triliun.
Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan PLN dalam berinvestasi dengan dana internal dan kemampuan untuk mengembalikan pinjaman.