Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melansir data total simpanan bank perkreditan rakyat (BPR) dan BPR syariah (BPRS) pada Juni 2017 berjumlah Rp88,33 triliun.
Angka tersebut tercatat turun 0,19% atau Rp172,17 miliar dibandingkan dengan capaian sebelumnya pada Mei 2017 yang sebesar Rp88,50 triliun.
Namun, secara year-on-year total simpanan BPR dan BPRS hingga semester I/2017 terpantau tumbuh Rp9,02 triliun atau 11,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp79,31 triliun.
Kemudian, total simpanan BPR dan BPRS mengalami fluktuasi pertumbuhan dengan rata-rata pertumbuhan bulanan selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 1,14%.
Dibandingkan dengan rata-rata tersebut, pertumbuhan simpanan BPR dan BPRS pada Juni 2017 berada di bawah rata-rata pertumbuhan simpanan BPR dan BPRS selama 5 tahun terakhir.
Dari sisi jumlah rekening, per Juni 2017, LPS mencatat pertumbuhan 3,43% menjadi 12,71 juta rekening dibandingkan dengan Juni 2016 yang berjumlah 12,29 juta rekening.
Adapun, jumlah BPR dan BPRS peserta penjaminan yang tercatat di LPS hingga semester I/2017 mencapai 1.785 bank, yang terdiri dari 1.618 BPR (90,64%), dan 167 BPRS (9,36%).
Dari keseluruhan BPR dan BPRS yang ada di Tanah Air, tiga BPR tercatat tidak melaporkan posisi simpanannya.
Hal tersebut terjadi karena dua BPR telah dicabut izin usahanya, dan satu BPR lainnya sudah tidak melakukan aktivitas perbankan lagi, namun belum dicabut izin usahanya. Sehingga, total BPR yang menyampaikan laporan posisi simpanan sebanyak 1.782 BPR.