Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara memperluas akses kredit pemilikan rumah atau KPR bagi mitra pengemudi ojek online yang tergabung dalam Go-Jek di wilayah Semarang.
Direktur Bank BTN Oni Febriarto mengungkapkan sebagai integrator utama Program Satu Juta Rumah, BTN terus melakukan berbagai inovasi dan kemitraan guna memperluas exposure pembiayan perumahan, khususnya KPR bersubsidi.
“Memiliki rumah menjadi kebutuhan dasar dan hak setiap masyarakat Indonesia. Perluasan akses KPR bagi para tukang ojek online di Semarang ini, kami berharap semakin banyak orang memiliki rumah, terutama dalam rangka mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Tujuannya, lanjut dia, adalah untuk menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia dalam memiliki hunian, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja informal.
Melalui langkah strategis tersebut, terdapat sekitar 27.000 tukang ojek online yang tergabung dalam mitra Go-Jek diberi kesempatan untuk mengakses KPR BTN dengan bunga rendah dan skema cicilan ringan, yakni kurang dari Rp50.000 per hari.
Sebelumnya, emiten bersandi saham BBTN ini telah membuka peluang KPR bagi mitra Go-Jek di Jabodetabek, Palembang, dan Surabaya.
Baca Juga
BTN juga menggelar Mini Expo Perumahan selama 4 hari di Semarang. Mini Expo serupa juga telah digelar di beberapa kantor cabang dan layanan perseroan di berbagai kota di Tanah Air mulai 11-15 Desember 2017.
Sebagai informasi, selama 41 tahun memberikan pelayanan KPR, BTN telah mengucurkan kredit baik berskema konvensional maupun syariah senilai Rp230,2 triliun dengan realisasi KPR mencapai 4,1 juta unit rumah.
Dari angka tersebut, 3,08 juta unit atau lebih dari 75% diantaranya mengalir dalam bentuk KPR Subsidi. Capaian itu setara dengan nilai KPR subsidi sebesar Rp110,45 triliun. Sedangkan, sisanya sebesar Rp 119,76 triliun didistribusikan dalam bentuk KPR nonsubsidi.
Guna menjangkau lebih banyak masyarakat untuk memiliki rumah, terutama kalangan masyarakat menengah dan pekerja informal, BTN juga meluncurkan fasillitas KPR mikro. Melalui fasilitas tersebut, pekerja informal bisa memiliki rumah dengan plafon kredit maksimal Rp75 juta dengan tenor maksimal 20 tahun .
“Langkah ini juga sejalan dengan inklusi keuangan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia mengakses layanan perbankan.” tutur Oni.