Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara menegaskan tidak akan ambil bagian dalam penyaluran kredit pemilikan rumah dengan skema subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP pada 2018.
Direktur BTN Budi Satria mengatakan tahun depan perseroan akan fokus pada penyaluran KPR subsidi selisih bunga (SSB), seperti halnya pembiayaan kredit perumahan pada tahun ini.
“Tahun depan kami tidak ikut [FLPP], tetapi masih menyalurkan pembiayaan rumah subsidi dengan skema SSB. Tapi kami sudah mengajukan kok ke pemerintah untuk FLPP tahun depan, dan tergantung apakah akan disetujui atau tidak,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Budi menyebut, pengejuan permohonan yang dilakukan oleh pihaknya harus menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Adapun, pembiayaan KPR subsidi dengan skema SSB yang akan disalurkan oleh perseroan pada 2018 berjumlah 225.000 unit dengan nilai sekitar Rp25 triliun.
Bank dengan kode emiten BBTN tersebut juga mengklaim telah berhasil menyalurkan KPR SSB pada tahun ini dengan hasil yang memuaskan.
Baca Juga
Budi menyebut, perseroan telah berhasil menggenjot penyaluran KPR SSB sepanjang tahun berjalan ini sebanyak 199.778 unit atau setara dengan Rp23.5 triliun.
“Pencapaian tersebut menjadi yang paling tinggi yang pernah dicetak oleh BTN selama ini. Untuk itu tahun depan kami optimistis akan dapat menyalurkan lebih besar lagi,” jelasnya.
Pada 2018, tutur Budy, manajemen membidik pertumbuhan 20% untuk bisnis KPR subsidi maupun nonsubsidi.
Sementara itu, guna merealisasikan terget tersebut BTN telah menyusun beberapa strategi, diantaranya adalah merangkul para pengembang yang terlah bekerja sama dengan perseroan untuk lebih masif lagi dalam menyalurkan KPR subsidi maupun nonsubsidi.
Lalu, dari sisi internal, BTN telah memperbanyak media promosi di beberapa tempat yang menjadi kosentrasi traffic masyarakat dalam jumlah besar.
“Seperti di beberapa stasiun. Selain itu kami juga punya media internal yakni btnproperti.co.id dengan harapan sosialisasi seperti itu akan banyak masyarakat yang paham mengenai perumahan subsidi maupuun nonsubsidi.” ujarnya.