Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Berhati-hati Garap Kredit Komersial

Bisnis.com, JAKARTALaju penyaluran kredit komersial diproyeksikan akan lebih kencang pada tahun ini setelah bank rajin melakukan restrukturisasi adan penambahan modal selama dua tahun terakhir. Namun demikian, para bankir masih bersikap hati-hati untuk menjaga kualitas kredit.

Bisnis.com, JAKARTA—Laju penyaluran kredit komersial diproyeksikan akan lebih kencang pada tahun ini setelah bank rajin melakukan restrukturisasi adan penambahan modal selama dua tahun terakhir. Namun demikian, para bankir masih bersikap hati-hati untuk menjaga kualitas kredit.

Kredit komersial merupakan kredit yang disalurkan kepada nasabah perorangan maupun badan usaha untuk membiayai kegiatan usaha. Segmen kredit ini diyakini akan tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tinggi pada 2018.

Di tengah optimisme akan potensi bisnis yang lebih terbuka, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berupaya menjaga kualitas kredit dari segmen ini melalui implementasi sejumlah strategi khusus. Per akhir September 2017, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit komersial tercatat sebesar 3,4%.

Direktur Keuangan & Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, upaya memperbaiki kualitas kredit di segmen ini dilakukan dengan menerapkan mitigasi risiko yang lebih ketat.

Bank pelat merah tersebut akan menerapkan review risiko kredit yang terukur kepada setiap calon debitur, memantau risiko kredit secara terpusat, melibatkan asuransi kredit, dan sejumlah hal lain.

[Upaya perbaikan kualitas kredit] disertai dengan ekspansi bisnis komersial yang berhasil tumbuh baik selama 2017," ujarnya kepada Bisnis, Senin (15/1/2018).

Dihubungi terpisah, Presiden Direktur PT Bank Ina Perdana Tbk. Edy Kuntardjo mengutarakan bahwa secara umum risiko kenaikan rasio kredit bermasalah di segmen kredit komersial masih ada pada tahun ini. Oleh karena itu, perseroan tetap bersikap selektif dalam memilih debitur.

Semua sektor kurang prospektif pada kondisi perekonomian saat ini apalagi terpengaruh memasuki tahun politik. Adapun, sektor yang menyumbang NPL sulit juga ya [disebutkan], misalnya perhotelan. Meski prospeknya bagus tetapi pembiayaan bank bisa gagal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper