Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan(OJK) memastikan Asuransi Jiwa Bersama 1912 (AJBB) akan beroperasi kembali setelah menjadi perusahaan tak aktif atau ‘run off’ sejak skema restrukturisasi pada Oktober 2016.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh D Santoso mengatakan saat ini tengah menyiapkan program penyehatan AJBB yang komprehensif terhadap asuransi tertua di Indonesia tersebut.
Dia memastikan bahwa AJBB akan kembali memasarkan polis baru seperti sedia kala. Langkah ini dinilai menjadi keharusan agar ‘cashflow’ satu-satunya asuransi berbentuk usaha bersama atau mutual insurance ini bisa normal kembali.
“Bersama pengelola statuter OJK bersungguh-sungguh dalam menyiapkan program penyehatan AJBB yang diharapkan berjalan cepat, efektif dan komprehensif, serta mampu melindungi pemegang polis dan industri asuransi. Caranya harus berjualan lagi,” ujarnya di sela-sela konferensi pers, Kamis (15/2/2018).
Berdasarkan evaluasi, Wimboh mengatakan program penyehatan AJBB sebelumnya tidak dapat berjalan sesuai yang diharapkan, sehingga harus dilakukan program penyehatan yang komprehensif.
“Kami sedang siapkan perangkat agar AJBB segera bisa membuka kembali operasinya dengan mulai menjual produk-produk,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Pengelola Statuter (PS) AJBB bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Adhie M Massardi mnegaskan bahwa pihaknya masih mematangkan skema restrukturisasi jilid 2 pascapembatalan kerja sama dengan konsorsium investor dalam sekenario sebelumnya.
Skema anyar ini ditargetkan dapat mulai berjalan pada pertengahan Februari setelah mendapatkan persetujuan dari OJK.
“AJB Bumiputera 1912 tetap lanjutkan restrukturisasi dengan atau tanpa investor,” katanya.
Baca Juga
Adhie mengatakan skema restrukturisasi versi 2.0 (Restru 2.0) ini masih didiskusikan dengan OJK. Intinya, jelas dia, AJBB akan mulai kembali aktif beroperasi setelah lebih dari setahun berstatus run off company atau perusahaan tak aktif dalam skema restrukturisasi tahun lalu.
Saat ini, operasional AJBB tengah dipersiapkan, baik dari sisi sistem, mekanisme, penguatan SDM, dan pengaktifan 7.000 agen seperti semula.
“Harapannya, pemasaran produk asuransi dapat dimulai pertengahan Februari [2018].”