Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Jiwa, Agen & Bancasurrance Masih Andalan

Industri asuransi jiwa tahun ini menargetkan pertumbuhan premi 15,57% dari proyeksi tahun lalu Rp193,19 triliun menjadi Rp223,27 triliun.
Ilustrasi: Karyawan beraktivitas di Kantor Asuransi Jiwa Bumiputera di Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi: Karyawan beraktivitas di Kantor Asuransi Jiwa Bumiputera di Jakarta./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Industri asuransi jiwa tahun ini menargetkan pertumbuhan premi 15,57% dari proyeksi tahun lalu Rp193,19 triliun menjadi Rp223,27 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengatakan untuk mencapai target tersebut, industri akan menggenjot seluruh jalur distribusi.

Namun, Togar memprediksi jalur distribusi digital belum bisa berkontribusi signifikan, karena masih banyak perusahaan yang belum menjalankannya.

"[Jalur distribusi] Digital belum bisa dominan. Memang sudah ada yang mulai tapi ada yang belum, artinya belum merata," kata Togar kepada Bisnis pada Selasa (6/3/2018).

Dua jalur distribusi yang masih menjadi tumpuan adalah agen dan bancasurrance. Togar mengatakan saat ini di Indonesia baru ada setidaknya 580.000 agen yang memasarkan produk asuransi jiwa.

Idealnya, lanjut dia, dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta, Indonesia hendaknya memiliki minimal 1 juta agen asuransi jiwa, sehingga satu agen melayani 250 orang dalam satu tahun. "Satu orang melayani 250 orang selama setahu mestinya bisa," ucap Togar.

Sementara itu diketahui, Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang statistik asuransi per Januari 2018 menunjukkan pendapatan premi industri asuransi jiwa tumbuh 44,78%.

Total pendapatan premi Januari 2018 tercatat Rp17,64 triliun, atau meningkat 44,78% (year-on-year/yoy) dibandingan dengan Januari 2017 sebesar Rp12,18 triliun.

Selain pendapatan premi yang naik, pada bulan pertama tahun ini aset industri asuransi jiwa bertumbuh 30,57% (yoy) menjadi Rp523,01 triliun. Pada periode yang sama total investasi industri mencapai Rp466,06 triliun atau meningkat 34,27% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper