Bisnis.com, JAKARTA-Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy ratio/CAR) PT Bank Negara Indonesia Tbk. akan dijaga di level 17%.
Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, tahun ini pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan penambahan modal. Perseroan lebih fokus menjaga rasio permodalan.
"CAR kami sekarang 17%. Kami jaga di situ. Menurut kami itu sudah cukup optimal," katanya di Jakarta akhir pekan lalu.
Adapun mengenai ketentuan Basel III, pihaknya tetap akan melakukan penyesuaian. Namun, menurutnya level CAR BNI saat ini masih jauh di atas yang disyaratkan.
"CAR kan jangan terlalu besar tapi jangan terlalu kecil juga. Yang penting efisien," imbuhnya.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pihak pengawas industri perbankan mewajibkan bank-bank umum memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) minimum sebesar 8%.
Pada kuartal I/2018 BNI mencatatkan laba bersih senilai Rp3,66 triliun pada kuartal I/2018 atau tumbuh 13,3% secara year on year (yoy). Pertumbuhan laba ini ditopang oleh kinerja penyaluran kredit yang meningkat sebesar 10,8% (yoy).
Total penyaluran kredit BNI pada kuartal I/2018 senilai Rp439,46 triliun. Dengan penyaluran kredit tersebut, BNI meraup NII senilai Rp8,5 triliun.