Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia optimistis perolehan premi dari produk unit link masih menjanjikan.
Kepala Bidang Operasional dan Aktuaria Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Budi Tampubolon meyakini peluang perolehan premi dari produk unit link masih sangat besar, kendati tantangan yang dihadapi juga tidak kalah banyak.
Optimisme ini karena melihat pertumbuhan asuransi jiwa di Indonesia beberapa tahun ini. Dia mengatakan, premi baru sejak 2014-2018 dan prediksi 2019, rata-rata tumbuh 25% pada kuartal I.
Adapun premi lanjutan tumbuh 12%. Sementara itu, total premi tumbuh 20%. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia menunjukkan, total premi kuartal I/2018 tercatat Rp52,49 triliun atau tumbuh 23,27% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp42,58 triliun.
"Premi bisnis baru asuransi jiwa sejak 2014-2018 dan prediksi 2019, kuartal I rata rata tumbuh 25%. Adapun premi lanjutan tumbuh 12%, total premi tumbuh 20%," kata dia dikutip Bisnis.com, Kamis (2/8/2018).
Sementara itu, premi unit link pada kuartal I/2018 sebesar Rp29,90 triliun atau tumbuh 33,36% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp22,42 triliun. Dari angka ini, premi lanjutan pada kuartal I/2018 sebesar Rp11,93 triliun atau tumbuh 1,36% dan premi baru sebesar Rp17,98 triliun atau tumbuh 68,82% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,65 triliun.
Dari data tersebut, dia meyakini peluang premi unit link masih sangat besar, kendati tantangan yang dihadapi juga tidak kalah banyak.
"Bagaimana kami memastikan jualan kami semakin berkualitas dan nasabah semakin memahami polis yang ada. Tantangan lain saat ini terkait dengan perpajakan yang saat ini sedang kami upayakan," imbuhnya.
