Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Restu OJK, Bank Dinar Siap Dicaplok APRO Financial

PT Bank Dinar Indonesia Tbk. secara resmi menerima persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk meneruskan rencana akuisisi saham oleh investor asal Korea Selatan APRO Financial Co Ltd. sebesar 77,38%. 
Dirut PT. Bank Dinar Indonesia Tbk. Hendra Lie (dari kiri) berbincang dengan pemegang saham Nio Yantony, Komisaris Utama Syaiful Amir, dan Komisaris Independen Efen Lingga Utama seusai RUPST, di Jakarta, Kamis (3/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Dirut PT. Bank Dinar Indonesia Tbk. Hendra Lie (dari kiri) berbincang dengan pemegang saham Nio Yantony, Komisaris Utama Syaiful Amir, dan Komisaris Independen Efen Lingga Utama seusai RUPST, di Jakarta, Kamis (3/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Dinar Indonesia Tbk. secara resmi menerima persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk meneruskan rencana akuisisi saham oleh investor asal Korea Selatan APRO Financial Co Ltd. sebesar 77,38%. 

Bank Dinar melaporkan, persetujuan otoritas diterima pada 9 Oktober 2018 terkait dengan uji kemampuan dan kepatutan atas calon pemegang saham pengendali, yakni APRO Financial dan ultimate shareholder perseroan, yakni Presiden Direktur APRO Service Group Choi Yoon.

Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie menyampaikan, setelah rencana akuisisi disetujui, kedua manajemen, baik dari Bank Dinar maupun APRO Financial tengah melakukan sejumlah persiapan untuk menuntaskan aksi korporasi tersebut.

"Banyak hal yang harus dirapikan, setelah akuisisi disetujui, tentu kami akan persiapkan terkait peralihan, pembayaran, dan lain-lain," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/10).

Hingga September 2018 pemegang saham pengendali Bank Dinar adalah Nio Yantony dengan kepemilikan 34,16%, Andre Mirza Hartawan 21,15%, dan Syaiful Amir dengan kepemilikan 10,58%.

Rencana akuisisi Bank Dinar sempat tertunda cukup lama. Rencana akusisi oleh investor asal Korea Selatan tersebut disampaikan pada November 2016. Berdasarkan rencana, jumlah saham yang akan diakuisisi sebesar 77,18% dengan nilai Rp691 miliar.

Saham yang akan terdilusi antara lain milik Nio Yantony menjadi 29,16%, sedangkan Andre Mirza Hartawan dan Syaiful Amir melepas seluruh sahamnya. Kemudian, selebihnya saham yang dijual di bawah 5%.

"Kami masih persiapkan untuk proses pengalihannya, saat ini investor tentunya harus menjaga komitmen untuk melakukan delivery dan pembayaran," kata Hendra.

Setelah proses akuisisi selesai, Bank Dinar akan melakukan merger dengan PT Bank Oke Indonesia, dan ditargetkan terealisasi pada akhir tahun ini. Merger itu akan mendorong naik ke bank umum kelompok usaha (BUKU) II.

Pemegang saham Bank Dinar Syaiful Amir mengatakan, akuisisi yang dilakukan oleh APRO Financial akan berdampak positif pada perseroan. Dia pun berharap proses merger Bank Dinar dengan Bank Oke rampung sebelum 2018 berakhir.

Menurutnya, kedua bank hasil merger punya kesempatan berkembang pada masa yang akan datang. “Bank Dinar akan lebih besar dan lebih kuat dari yang ada saat ini,” kata Syaiful. 

Fokus bisnis perseroan setelah merger akan mengikuti Oke Bank. Bank hasil merger akan didorong untuk masuk ke digital banking dengan menambah layanan internet banking dan mobile banking. “Core banking akan pakai yang sudah diimplementasikan Oke Bank,” ungkap Hendra.

Selain itu, perseroan akan membuka peluang untuk menyalurkan kredit  pada segmen komersial dan korporasi serta mengembangkan jaringan.

Pada surat yang ditujukan kepada OJK, APRO Financial siap berkontribusi memajukan industri perbankan Indonesia dengan memacu penambahan modal. Dalam jangka panjang, APRO akan meningkatkan modal bank hasil penggabungan menjadi BUKU III melalui metode organik dan anorganik. 

Pola diversifikasi bisnis APRO dengan melakukan distribusi pinjaman secara langsung kepada usaha mikro kecil dan menengah, bank perkreditan rakyat, dan nasabah perorangan.

Tidak hanya itu, APRO berambisi untuk merambah pembiayaan industri berorientasi ekspor, proyek infrastruktur, dan investasi tambahan di sektor keuangan Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper