Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Commonwealth Meluncurkan Aplikasi Investasi Terintegrasi

PT Bank Commonwealth meluncurkan aplikasi investasi terintegrasi bernama CommBank SmarWealth. Aplikasi digital perbankan ini diklaim sebagai yang pertama memiliki layanan Robo Advisory.
Head of Wealth Management & Client Growht PT Bank Commonwealth Ivan Jaya menjelaskan aplikasi investasi terintergrasi bernama CommBank SmarWealth di Jakarta, Kamis (17/1/2018).
Head of Wealth Management & Client Growht PT Bank Commonwealth Ivan Jaya menjelaskan aplikasi investasi terintergrasi bernama CommBank SmarWealth di Jakarta, Kamis (17/1/2018).

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Commonwealth meluncurkan aplikasi investasi terintegrasi bernama CommBank SmarWealth. Aplikasi digital perbankan ini diklaim sebagai yang pertama memiliki layanan Robo Advisory.

"Fitur ini memungkinkan nasabah memantau portofolio mereka tanpa perlu bantuan dari RM [relationship manager]," kata Head of Wealth Management & Client Growht Bank Commonwealth Ivan Jaya di Jakarta, Kamis (17/1/2018).

Ivan menjelaskan masih banyak ruang untuk mengembangkan pasar modal di Indonesia. Nilai reksadana dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) masih sangat jauh. Indonesia terbilang tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain.

"Reksadana terhadap PDB di Indonesia masih 4%. Negara lain sudah dua digit," kata Ivan.

Dengan estimasi pasar modal tahun ini membaik, Ivan menilai peluncuran aplikasi ini adalah momentum yang tepat. Setelah pasar dalam negeri terimbas negatif sepanjang tahun lalu, beberapa indikator pada awal tahun ini membaik.

Adapun aplikasi CommBank memiliki layanan yang memungkinkan nasabah memantau seluruh produk investasi konvensional dan pasar modal, mulai dari deposito hingga reksadana serta obligasi. Aplikasi ini juga akan memberikan notifikasi perkembangan pasar domestik dan global secara reguler.

Dalam beberapa waktu terakhir, Commonwealth terbilang aktif meluncurkan sejumlah produk digital. Pada tahun lalu bank asal Australia ini meluncurkan pengajuan kredit tanpa agunan (KTA) dalam jaringan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper