Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mempertimbangkan untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura sebagai target ekspansi anorganik pada tahun ini.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menyatakan bahwa rencana pertumbuhan anorganik memang sudah dicantumkan dalam rencana bisnis bank (RBB) pada 2019. Selain bank dan asuransi, lanjutnya, BNI juga mempertimbangkan untuk membeli perusahaan modal ventura.
“Budget itu sebenarnya relatif. Nanti disesuaikan tergantung kebutuhan,” kata Baiquni, belum lama ini.
Menurut Baiquni langkah tersebut dibutuhkan untuk melengkapi bisnis perseroan di masa mendatang. Layanan finansial yang lengkap diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap kinerja BNI secara konsolidasi.
Kendati demikian Baiquni belum memberikan detail mengenai rencana aksi korporasi tersebut. Dia masih merahasiakan nama-nama perusahaan yang tengah diincar.
Selain mencaplok perusahaan sebagai anak usaha, BNI juga memiliki wacana untuk mendirikan perusahaan teknologi berbasis finansial (tekfin). Namun hal ini juga masih memerlukan penjajakan lebih lanjut.
Baca Juga
Hingga 2018, BNI sebagai konsolidasian memiliki lima anak usaha, yakni Bank BNI Syariah, BNI Sekuritas, BNI Multifinance, BNI Life, dan BNI Asset Management.
Dalam kesempatan sebelumnya, Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan bahwa perseroan menyiapkan dana sekitar Rp4 triliun untuk memfasilitasi ekspansi anorganik BNI pada tahun ini.