Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (Persero) meyakini kinerja keuangan perseroan akan tumbuh pesat dalam 5 tahun ke depan setelah menyelesaikan sejumlah investasi strategis beberapa tahun terakhir.
Tjatur H. Priyono, Direktur Keuangan PNM, mengatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir, kinerja keuangan PNM tumbuh cukup solid. Pendapatan usaha konsisten meningkat dari Rp1,1 triliun pada 2014 menjadi Rp3,27 triliun pada 2018.
Laba bersih pun konsisten meningkat dari 2014 senilai Rp60 miliar, menjadi Rp76 miliar pada 2016. Namun, pada 2017 laba turun drastis menjadi Rp37 triliun karena ada biaya investasi yang cukup tinggi. Namun, pada 2018 laba meningkat normal lagi ke level Rp68 miliar.
“Ke depan, kita memasuki periode harvest sehingga sejak 2018 ke depan kita akan terus mengalami peningkatan laba bersih yang luar biasa, sementara investasinya sudah tidak lagi terlalu banyak,” katanya, Senin (29/3/2019).
Perseroan menargetkan, tahun ini pendapatan perseroan akan meningkat lagi menjadi Rp4,69 triliun. Selanjutnya, pendapatan ditargetkan konsisten meningkat hingga mencapai sekitar Rp8,22 triliun pada 2023 nanti.
Sementara itu, laba bersih tahun ini diestimasikan sebesar Rp187 miliar dan akan terus meningkat hingga Rp567 miliar pada 2023 mendatang. Total aset diharapkan meningkat dari Rp22,4 triliun pada akhir 2019 menjadi Rp37,3 triliun pada akhir 2023.
Perseroan memiliki dua lini penyaluran pembiayaan, yakni program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).
Sejak 2016, kontribusi ULaMM terhadap total pembiayaan mencapai 70%, sedangkan Mekaar 30%, tetapi perseroan akan mendorong agar di masa mendatang Mekaar berkontribusi 70%, sedangkan ULaMM 30%.
Nasabah Mekaar pada akhir 2018 sudah mencapai 4,06 juta, sedangkan stakeholder PNM meminta tahun ini jumlahnya meningkat setidaknya mencapai 5,5 juta hingga 6 juta nasabah. Perseroan menargetkan, jumlah nasabah Mekaar dapat terus meningkat hingga mencapai 8,4 juta pada 2023.
Perseroan optimistis target itu bisa tercapai, sebab perseroan memiliki sekitar 18.300 orang agen lapangan yang akan menjadi ujung tombak PNM dalam menjangkau keluarga pra sejahtera, menyalurkan pinjaman, dan melakukan pendampingan.
Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM, mengatakan bahwa perseroan kini siap memasuki dasawarsa ketiga setelah merayakan usia 20 tahun pada tahun ini. Pada dasawarsa ketiga, PNM akan memasuki era digitalisasi.
“Kami juga berharap nasabah binaan kami juga akan siap untuk masuk memodernisasi usaha mereka merespon kemajuan teknologi informasi yang semakin cepat,” katanya.