Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mendorong penghimpunan dana zakat melalui bank syariah sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan dana murah.
Direktur Finance dan Strategy Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengatakan bahwa saat ini kontribusi dana wakaf yang diterima perseroan masih belum terlalu besar terhadap dana murah tabungan dan giro (current account saving account/CASA) secara keseluruhan.
Selain dana wakaf, perseroan juga mencatatkan penerimaan dana dari zakat, infaq dan sedekah dari nasabah lewat mobile banking. "Size-nya saat ini sekitar Rp20 miliar," katanya, beberapa waktu lalu.
Adapun, jumlah dana murah Mandiri Syariah pada Maret lalu berkisar Rp46,11 triliun atau mencapai 53% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang berjumlah Rp87 triliun.
Guna memaksimalkan potensi dana wakaf Bank Mandiri Syariah baru-baru ini meluncurkan platform wakaf digital jadiberkah.id yang memudahkan transaksi wakaf antara wakif dan nazhir.
Perseroan juga bekerja sama dengan delapan lembaga nazhir wakaf yakni Dompet Dhuafa dan Mandiri Amal Insani, Badan Wakaf Indonesia, Yayasan Wakaf Al Azhar, Rumah Zakat Indonesia, Sinergi Foundation, Inisiatif Wakaf, dan Laznas BSM Umat. Selain terkait layanan penerimaan wakaf, kerja sama bank dengan lembaga tersebut juga mencakup layanan cash management, dan layanan perbankan lainnya.
Baca Juga
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan antusiasme publik yang cukup tinggi dalam menyisihkan dana wakaf.
"Kami tidak punya target angka khusus, tapi kami ingin nasabah yang saat ini sebanyak 5 juta serta masyarakat umum nonnasabah bisa salurkan wakaf lewat Mandiri Syariah, dengan mudah serta transparan," katanya.
Saat ini ada 4 program wakaf yang ditawarkan di platform jadiberkah.id yaitu Rumah Sakit Hasyim Asyari Dompet Dhuafa, RS AKA Medika Sribhawono, Pesantren Hafidz Lido Sukabumi, dan Khadijah Learning Center. Namun Toni mengatakan perseroan bersama lembaga nazhir akan terus mengembangkan program produktif sebagai pemanfaatan dana wakaf.