Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI mencatat dana kelolaan instrumen zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) mencapai Rp2,03 triliun pada April 2025.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna menyebut bahwa realisasi itu tak terlepas dari upaya transformasi digital bagi organisasi pengelola zakat, khususnya melalui penyediaan sistem manajemen keuangan dan transparansi pengelolaan dana Ziswaf yang bernama Baiq Core by BSI.
“Per April 2025, jumlah kelolaan dana Ziswaf BSI dari berbagai institusi mencapai Rp2,03 triliun atau naik 34,71% secara year-to-date [YtD] dari Rp1,50 triliun pada posisi Desember 2024,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Jumat (30/5/2025).
Dia menjelaskan saat ini terdapat sekitar 800 organisasi pengelola zakat di Tanah Air yang memanfaatkan platform tersebut.
Menurutnya, Baiq Core hadir sebagai solusi untuk lembaga zakat dalam mengelola arus keuangan, mulai dari pencatatan hingga transparansi data yang berada dalam satu sistem yang terintegrasi.
Dengan fitur-fitur tersebut, Anton meyakini langkah yang dilakukan oleh BSI melalui Baiq Core dapat menjadi andil besar dalam memperkuat ekosistem halal dari sektor keuangan.
Baca Juga
“Karena dana yang dikelola adalah dana umat terkait zakat, maka tentunya kita mengharapkan transaksi yang memenuhi prinsip-prinsip syariah dari hulu hingga hilir,” pungkasnya.
Sebelumnya, menjelang momentum hari raya Iduladha 2025, BSI juga menjalin kerja sama dengan 17 Lembaga Amil Zakat Nasional atau Laznas untuk mengoptimalisasi layanan pembelian hewan kurban.
Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menyampaikan bahwa masyarakat juga dapat membeli hewan kurban melalui aplikasi perbankan Byond by BSI.
“Ini menjadi salah satu komitmen perseroan untuk memfasilitasi masyarakat berkurban dengan mudah dan transparan melalui Laznas yang sudah bekerjasama dengan BSI,” katanya.