Bisnis.com, JAKARTA — Aplikasi pendataan dan verifikasi usaha menengah, kecil, dan mikro atau UMKM dinilai dapat mendorong pengembangan pusat data UMKM. Data tersebut kemudian dapat dimanfaatkan sebagai acuan penyaluran kredit bagi UMKM.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia, Umum, dan Kepatuhan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Sulis Usdoko menjelaskan, kelompok mahasiswa asal Institut Teknologi Bandung menghadirkan konsep inovasi aplikasi pendataan dan verifikasi UMKM. Inovasi tersebut berhasil membawa mereka menjadi juara Jamkrindo Hackathon 2019.
Inovasi aplikasi bernama Jepret tersebut menggunakan fitur image recognition, geo tagging, dan artificial intelligence untuk menghasilkan data komprehensif mengenai UMKM. Aplikasi tersebut memanfaatkan metode crowdsourching, sehingga masyarakat dapat turut berpartisiasi dalam pendataan UMKM, cukup dengan mengunduh dan menggunakan aplikasi Jepret.
Menurut Sulis, inovasi tersebut memudahkan pendataan UMKM di seluruh Indonesia, baik pendataan oleh Jamkrindo maupun lembaga keuangan atau pemangku kebijakan lainnya. Data yang terkumpul dinilai sangat penting bagi pengembangan UMKM, salah satunya sebagai acuan penilaian untuk penyaluran kredit.
"Karena seperti kita ketahui, UMKM itu memainkan peranan signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam jumlah pelaku usaha, maupun kemampuannya dalam penciptaan lapangan pekerjaan. Semoga dengan makin maju dan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, manfaatnya juga bisa mendongkrak daya saing UMKM di tingkat nasional maupun global," ujar Sulis, Minggu (14/7/2019).
Dia menilai, penting bagi para programmer dan developer, serta umumnya generasi muda untuk mendorong perkembangan UMKM melalui berbagai ide dan kreativitas. Selain itu, sinergi dan kolaborasi pun dinilai sebagai kunci dalam menciptakan ekosistem pengembangan UMKM.
Baca Juga
Ketua Tim Jepret Cornelius Yan Mintareja menjelaskan, keberadaan aplikasi Jepret membuat pendataan dan verifikasi UMKM tidak perlu dilakukan secara manual dengan mengirimkan surveyor. Dengan begitu pendataan menjadi lebih mudah.
“Dengan memberikan insentif tertentu pada masyarakat yang berpatisipasi, proses pendataan bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, serta biaya lebih efisien,” ujar dia.
Jamkrindo Hackathon 2019 merupakan kompetisi hack marathon yang digelar dalam rangka perayaan ulang tahun ke-49 Perum Jamkrindo. Gelaran tahun ini mengusung tema Smart Access Technology yang diikuti oleh 143 IT developer dan programmer.