Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) berencana menjadi salah satu bank administrator rekening dana nasabah (RDN).
Sekretaris Perusahaan Bank Jateng Suharto mengatakan, perseroan bermaksud memberikan layanan yang lebih luas bagi masyarakat Jawa Tengah untuk bertransaksi di pasar modal.
Selain itu, dengan menjadi bank administrator RDN juga diharapkan mampu meningkatkan rasio dana murah (current account and saving account/CASA) perseroan.
"Di tengah persaingan yang ketat, Bank Jateng senantiasa berusaha untuk terus mengembangkan produk dan layanan yang terbaik bagi masyarakat, salah satunya dengan mendukung program strategis Bursa Efek Indonesia guna meningkatkan jumlah investor pasar modal, khususnya Jawa Tengah ," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/7/2019).
Saat ini, perseroan tengah berupaya memenuhi sejumlah persyaratan untuk menjadi bank RDN antara lain penyediaan teknologi informasi, layanan serta fasilitas tambahan sebagaimana yang ditetapkan oleh KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Suharto menjelaskan, layanan RDN tersebut nantinya akan ditujukan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan untuk penyelesaian transaksi di pasar modal.
Baca Juga
Sementara itu, pembukaan rekening dana nasabah dilakukan melalui perusahaan efek yang telah bekerjasama dengan Bank Jateng.
Suharto menilai, menjadi bank administrator RDN akan memberikan peluang bagi perseroan untuk memberikan layanan yang lebih luas lagi.
Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor pasar modal di Jawa Tengah diperkirakan mengalami kenaikan dari tahun 2018. Jumlah investor pada tahun 2018 mencapai 38.940 orang.
Sementara itu, BEI menargetkan sebanyak 15.000 investor pada 2019 ini. Namun, hingga Juni 2019, sudah mencapai 6.900 investor, yang tersebar di 15 kabupaten/kota jangkauan BEI Semarang.
Menurut Suharto, jumlah tersebut masih akan terus meningkat.
"Tren kenaikan tersebut dikarenakan dua hal, yaitu masifnya frekuensi edukasi tentang pasar modal dan meningkatnya literasi tentang investasi di pasar modal," jelasnya.
Suharto menambahkan, BPD ikut berperan penting dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya berinvestasi.
Sosialisasi yang akan dilakukan perseroan, yaitu melalui penguatan program-program inklusi, edukasi, literasi pasar modal, dan simplifikasi proses pembukaan rekening nasabah, yang didukung dengan peningkatan ketersediaan dan akses data serta informasi dan referensi pasar.
Sebagai informasi, Bank Jateng berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp58,5 triliun, melampaui target yang ditentukan perseroan hingga paruh pertama tahun 2019 ini sebesar Rp55,9 triliun.
Adapun, rasio CASA terhadap DPK tercatat sebesar 54,92% per Juni 2019.