Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah optimistis akan tetap dapat memanfaatkan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan penyaluran kredit modal kerja tahun ini.
Kepala Divisi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Suharto menuturkan, pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah dan sekitarnya tergolong sangat masif tahun ini.
Meski tak memiliki kemampuan besar untuk berkontribusi dalam menyalurkan kredit sindikasi tahun ini, tetapi perseroan memiliki jaringan pelaku usaha yang terhubung dengan proyek infrastruktur tersebut guna menyalurkan kredit produktifnya.
"Sebagai bank pembangunan daerah, kami pasti akan cari cara untuk kontribusi. Walau tak besar, tetapi cukup bagus untuk meningkatkan penyaluran modal kerja kami," katanya kepada Bisnis, Senin (8/7/2019).
Berdasarkan catatan Bisnis, ada tiga proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dalam proses pengembangan menuju tahap beroperasi secara komersial atau commercial operation date (COD) di Jateng.
Tiga proyek tersebut berada di Kabupaten Jepara, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Cilacap dengan nilai investasi masing-masing proyek US$4,2 miliar, US$4,2 miliar, dan US$1,4 miliar. Artinya, ada dana sebesar US$9,8 miliar atau lebih kurang Rp137,2 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) yang masuk ke Jateng.
Baca Juga
Suharto menyatakan, Bank Jateng bisa saja menggenjot penyaluran kredit sindikasi, tetapi perseroan masih akan sangat fokus menjaga proporsi penyaluran kredit guna menjaga penumpukan risiko di satu kredit.
"Kalau mau digenjot lebih bisa sebenarnya, BMPK kami juga memungkinkan menggenjot kredit hingga Rp2 triliun, tetapi kami perlu menjaga porsi penyaluran kredit merata ke setiap produk," ujarnya.
Berdasarkan laporan tahunan, kredit modal kerja Bank Jateng pada 2018 tercatat 11,06 triliun, atau tumbuh 22,2% (year-on-year/yoy).
Pada kuartal pertama tahun ini, kredit modal kerja masih belum tumbuh moderat, yakni sekitar 5%. Hal tersebut diakibatkan oleh masih lesunya pelaku usaha pada paruh pertama tahun ini.
"Namun, Bank Jateng punya target pertumbuhan penyaluran kredit 11% hingga 12% tahun ini, dan akan kami kejar. Proyek infrastruktur itu bisa menjadi motor pendorong," katanya.