Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satu Semester, Transaksi Kartu Kredit BNI Mencapai Rp19 Triliun

“Pendorong masih pariwisata, sektor pariwisata dan turunannya menyumbang kurang lebih 15 persen, 45 persen jika ditambah yang overseas transaction dan e-commerce,” kata General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Okky Rushartomo Budiprabowo.
Pengunjung melakukan transaksi saat berbelanja batik di booth BNI saat acara Gelar Batik Nusantara di Jakarta, Rabu (8/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Pengunjung melakukan transaksi saat berbelanja batik di booth BNI saat acara Gelar Batik Nusantara di Jakarta, Rabu (8/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Menutup semester I/2019, PT Bank Negara Indonesia Tbk. mencatatkan transaksi kartu kredit sebesar Rp19 triliun atau naik 6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

General Manager Divisi Bisnis Kartu PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) Okky Rushartomo Budiprabowo mengatakan sektor pariwisata masih menjadi pendorong utama.

“Pendorong masih pariwisata, sektor pariwisata dan turunannya menyumbang kurang lebih 15 persen, 45 persen jika ditambah yang overseas transaction dan e-commerce,” katanya kepada Bisnis, Senin (8/7/2019).

Okky mengutarakan transaksi hingga Juni 2019 sudah hampir separuh target, sehingga pihaknya optimis target yang dibidik sebesar Rp40 triliun hingga akhir tahun bisa tercapai.

Selain itu, transaksi kartu kredit BNI juga tercatat meningkat selama bulan Ramadan, naik 10 persen atau sebesar Rp3,7 triliun.

Adapun, Okky memproyeksikan transaksi pada semester II/2019 akan tumbuh lebih kencang karena secara musiman, akan ada banyak event dan peak season pada akhir tahun yang mampu mendorong transaksi kartu kredit.

“Semester II ini secara seasonal memang biasanya lebih besar karena ada banyak event seperti travel fair dan Harbolnas [Hari Belanja Online Nasional] dengan jumlah e-commerce yang lumayan banyak,” katanya.

Okky memperkirakan transaksi kartu kredit melalui e-commerce tahun ini akan memberikan kontribusi yang cukup besar dengan proyeksi pertumbuhan sekitar 35 persen-40 persen.

Disamping itu, Okky mengatakan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dari transaksi kartu kredit masih terjaga baik hingga pertengahan tahun 2019 ini.

“NPL Juni 2019 di level 2,7 persen, target untuk NPL sendiri hingga akhir tahun kami jaga di kisaran 2,6 persen,” jelas Okky.

Okky menambahkan, ke depan perseroan juga akan menjaga kualitas kredit dengan lebih fokus mengakuisisi nasabah captive, baik dengan menawarkan produk konsumer lain maupun menyasar nasabah korporasi.

“Selain itu, strategi penagihan juga diperkuat di masing-masing bucket untuk memperbaiki flow rate,” tambahnya.

Sebagai informasi, keping kartu kredit yang sudah didistribusikan perseroan meningkat sebesar 4 persen-5 persen yoy, menjadi 18,5 juta keping kartu hingga Juni 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper