Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia bersama PT Asuransi Mitra Kresna Tbk. dan PT Bukalapak.com menandatangani nota kesepahaman dengan World Logistics Council untuk pengembangan digitalisasi para pelaku usaha dan mitra dagang.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut berlangsung pada Kamis (25/7/2019) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Melalui kerja sama tersebut, seluruh pihak akan mendorong transformasi ekonomi digital Indonesia dengan memanfaatkan teknologi.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menjelaskan, transformasi tersebut akan dijalankan melalui program Asia Benchmark Trade Lane (BTL), program pengembangan ekonomi untuk mendorong efisiensi, khususnya bagi segmen usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM).
Dia menjabarkan, pemanfaatan teknologi melalui program tersebut diharapkan dapat menciptakan perdagangan baru senilai US$156 miliar dan menghasilkan 11 juta lapangan pekerjaan di Indonesia. Pada tahap pengembangan awal, program tersebut akan menyasar usaha di bidang kelautan dan perikanan, kemudian dikembangkan ke lini usaha lainnya.
"Kolaborasi dengan World Logistics Council ini akan mendukung program kami lebih jauh di Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan untuk mendigitalisasi supply chain perikanan Indonesia," ujar Yudi dalam sambutannya, Kamis (25/7/2019).
Chairman World Logistics Council Salloum menjelaskan, platform ekonomi digital tersebut dapat mendigitalisasi rantai pasok global dari pasar B2B senilai US$150 triliun melalui penggunaan teknologi kecerdasan buatan, analisis big data, dan teknologi blockchain.
Baca Juga
"Platform ini menyediakan integrasi point-to-world yang mulus melalui plug-in atau portal-in access untuk perusahaan besar, menengah, dan kecil untuk mengakses fitur-fitur inovatif yang mengurangi risiko perdagangan, biaya, dan menciptakan akses yang lebih besar ke layanan finansial dan asuransi," ujar Salloum.
Sementara itu, menurut Presiden Direktur Kresna Insurance Pepe Arinata, kerja sama tersebut dapat mendorong tumbuhnya bisnis asuransi yang memproteksi perdagangan ekspor dan impor. Meningkatnya transaksi perdagangan menurutnya akan diiringi peningkatan permintaan atas asuransi, khususnya asuransi kargo.
"Peluang industri asuransi di sini besar, karena banyak perdagangan yang belum terproteksi. Terlebih saat ini pemerintah mewajibkan perdagangan beberapa komoditas harus menggunakan asuransi dari perusahaan dalam negeri, ini menjadi peluang," ujar Pepe.
Platform ekonomi digital yang diimplementasikan melalui program Asia BTL akan berlangsung selama 12 bulan, dimulai pada 2020 melalui jalur perdagangan tertentu yang menghubungkan pelaku business to business (B2B) Indonesia di dalam negeri dan dengan mitra dagang mereka secara global. Implementasi awal direncanakan untuk memasukkan Indonesia dan India.
BTL akan mencakup pembeli, penjual, operator, bea cukai, bank/asuransi, penyedia layanan perdagangan dan logistik. Setelah pengerjaan BTL selesai, para peserta akan bersama-sama mengadakan acara showcase di seluruh wilayah untuk menyebarluaskan manfaat layanan platform ekonomi digital kepada para peserta ekonomi riil, khususnya UMKM.