Bisnis.com JAKARTA — PT Seva Kreasi Digital (Dana Laut) mulai membidik lender atau pemberi pinjaman dari kalangan perbankan untuk meningkatkan pembiayaan di sektor kelautan.
Co-Founder Dana Laut Ilham Novtenli mengatakan, Dana Laut tengah mengembangkan kerja sama berupa channeling dengan perbankan untuk memperbesar penyaluran pembiayaan kepada pengusaha agribisnis.
Ilham optimistis jika channeling dengan perbankan ini terealisasi, Dana Laut akan meningkatkan target pembiayaan yang tahun ini dipatok Rp50 miliar.
“Kami sedang [menjajaki] channeling dengan beberapa bank dari buku IV dan buku II. Demand untuk pinjaman kami lebih dari Rp50 miliar, tetapi kami punya tantangan untuk meyakinkan lender untuk masuk ke sektor kelautan,” katanya, belum lama ini.
Realisasi rata-rata pinjaman yang diberikan oleh Dana Laut berkisar Rp10 juta hingga Rp500 juta dengan tenor 1 bulan hingga 6 bulan. Adapun bunga yang dipatok 11%-16%.
Dia mengklaim bunga tersebut sangat murah sehingga seringkali berimplikasi dengan minat lender untuk menaruh dananya di Dana Laut. Namun, dengan tingkat NPL masih 0% dan pinjaman dengan tenor pendek diharapkan dapat menarik minat bank untuk mendanai Dana Laut.
Baca Juga
“Kami tidak masuk ke level individu, kami membiayai koperasi. Saat ini lender kami 100% masih dari ritel sejumlah 6.500 akun,” ujarnya.
Channeling dengan perbankan ini dilakukan seiring dengan inovasi yang dilakukan oleh Dana Laut. Untuk mendukung hal tersebut, Dana Laut juga mengembangkan marketplace untuk memperdagangkan komoditas hasil laut.
Seperti diketahui, Dana Laut tidak hanya sekedar memberikan pembiayaan, tetapi juga mencarikan pasar bagi nelayan. Salah satunya dengan membangun sistem perdagangan B2B.
Sebelumnya, perdagangan terjadi secara offline. Dengan adanya platform online, diharapkan para pembeli lebih mudah mendapatkan bahan baku, sehingga pembiayaan kepada industri juga semakin meningkat.
Marketplace ini digunakan untuk aktivitas perdagangan antara badan usaha milik desa (Bumdes) sebagai pelapak dan industri agribisnis atau eksportir sebagai pembeli secara B2B.
“Kami melibatkan badan usaha milik desa (Bumdes) di 20 kabupaten yang mayoritas berasal dari Indonesia timur,” katanya.
Dana Laut mengantongi tanda daftar dari OJK sejak Juni 2018. Wilayah pembiayaan Dana Laut masih didominasi di Indonesia timur, terutama Maluku, Sulawesi Selatan, Kalimantan, dan sebagian kecil di wilayah pantai utara di Jawa Tengah. Saat ini, Dana Laut telah membiayai sekitar 37 koperasi.
Pembiayaan Dana Laut khususnya disalurkan ke lima sektor, seperti garam, budidaya rumput laut, usaha turunan produk laut, tambak, dan pusat pengolahan.