Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wakil Presiden Komisaris BNGA Mundur

Glenn telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada emiten berkode BNGA, Rabu (18/9/2019). Selanjutnya bank akan meminta persetujuan dari para pemegang saham terkait pengunduran diri tersebut.
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Glenn M.S. Yusuf mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Glenn telah mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada emiten berkode BNGA, Rabu (18/9/2019). Selanjutnya bank akan meminta persetujuan dari para pemegang saham terkait pengunduran diri tersebut.

“Kami telah menerima surat pengunduran diri tertanggal 30 Agustus 2019 perihal pengunduran diri Glenn M.S Yusuf dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Komisaris CIMB Niaga,” kata Direktur Kepatuhan CIMB Fransiska Oei dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/9/2019).

Glenn tercatat mulai duduk di kursi komisaris CIMB Niaga sejak 2010, dan menjabat sebagai wakil presiden komisaris sejak 2012. Sebelumnya, Glenn juga sempat menjabat sebagai ketua badan penyehatan perbankan nasional (BPPN) pada 1998-2000.

Adapun secara konsolidasi, CIMB Niaga dan anak usaha mencetak laba bersih sebesar Rp1,98 triliun, tumbuh 11,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 5,5 persen yoy menjadi Rp6,32 triliun serta penurunan biaya pencadangan sebesar 2 persen yoy menjadi kontributornya.

Kendati laba tumbuh dua digit, fungsi intermediasi bank tumbuh di bawah industri, atau 2,6 persen yoy menjadi Rp190,5 triliun. Penopang kenaikan kredit antara lain segmen bisnis kredit pemilikan rumah (KPR), kartu kredit, dan kredit usaha kecil dan menengah (UKM).

Bank mencatat, masing-masing tumbuh 13,5 persen yoy, 10,0 persen yoy, dan 4,1 persen yoy. Pada periode yang sama segmen kredit korporasi tercatat tumbuh sebesar 2,1 persen yoy.

Sementara itu portofolio penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp197,85 triliun. Rasio dana murah (current account saving account/CASA) tercatat sebesar 53,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper