Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPN Syariah) telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp1,7 triliun untuk nasabahnya di Provinsi Jawa Timur hingga akhir Agustus 2019.
Business Coach and Regional Manager BTPN Syariah Jawa Timur Andy Leon mengatakan, pembiayaan tersebut disalurkan kepada 750.000 debitur di Jawa Timur. Jumlah tersebut telah melampaui target yang ditetapkan perseroan pada provinsi terpadat ketiga di Indonesia ini.
“Outstanding pembiayaan untuk Jawa Timur mencapai Rp1,7 triliun per Agustus 2019. Nilai ini sudah melampaui target, sudah sekitar 105%,” ujar Andy kepada wartawan di Surabaya, Rabu (25/9/2019).
Selain menyalurkan pembiayaan yang sudah melampaui target, BTPN Syariah mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1 triliun di kawasan Jawa Timur.
Selama ini BTPN Syariah fokus menyalurkan pembiayaan ke masyarakat yang masuk kategori pra-sejahtera dan umumnya belum tersentuh layanan perbankan (bankable). Pembiayaan hanya disalurkan anak usaha BTPN ini terhadap perempuan yang sudah berumahtangga.
Menurut Andy, mayoritas debitur BTPN Syariah memiliki plafon pembiayaan yang kecil, dimulai dari Rp1 juta untuk jangka waktu 12 bulan. Namun, pembiayaan dari BTPN Syariah tak bisa hanya diberikan kepada seorang debitur dari suatu wilayah.
Dia menjelaskan, BTPN Syariah memiliki strategi untuk menjaring debitur dengan cara membentuk komunitas. Calon debitur harus membentuk komunitas yang beranggotakan minimal 5 orang agar bisa mendapat pembiayaan berjenis akad wakalah wal murabahah.
Komunitas yang dibentuk tak bisa sembarangan. Para debitur diminta untuk saling mengenal antaranggota di komunitas yang sama, agar pertemuan rutin bisa mereka lakukan.
Setelah komunitas terbentuk, pembiayaan dari BTPN Syariah diberikan ke masing-masing anggota. Tak berhenti sampai di sana, bank ini juga mengawal penggunaan pembiayaan yang diberikan dengan mengadakan pertemuan komunitas tiap 2 pekan sekali.
“Dalam pertemuan itu ibu-ibu nasabah bisa saling bertukar cerita, informasi, belajar, bahkan curhat dengan community officer kami. Mereka juga sebelumnya kami beri pelatihan agar melek pengelolaan uang dengan mengajarkan pembagian alokasi kebutuhan menggunakan amplop berbeda-beda warna,” ujarnya.
Pendanaan dari debitur BTPN Syariah bisa diberikan tiap pertemuan komunitas dilakukan. Mereka bisa menabung dengan nominal berapapun. Andy menyebut, tak jarang nasabahnya mulai belajar menabung dari nilai Rp2.000 setiap pertemuan.
Hingga akhir semester I/2019 BTPN Syariah sudah mengelola DPK senilai Rp8,88 triliun. Bank ini menargetkan penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun bisa tumbuh 20% secara year-on-year (yoy).