Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pertumbuhan KPR Melambat Karena Pendapatan Masyarakat Tidak Bertambah

Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) terus melambat karena pendapatan masyarakat menurun sehingga membuat permintaan turun. 
Lalu Rahadian
Lalu Rahadian - Bisnis.com 03 Oktober 2019  |  15:43 WIB
Pertumbuhan KPR Melambat Karena Pendapatan Masyarakat Tidak Bertambah
KPR - uangteman.com

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) terus melambat karena pendapatan masyarakat menurun sehingga membuat permintaan turun. 

Berdasarkan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), penyaluran KPR hingga Agustus 2019 tumbuh 11,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp494,9 triliun. Peningkatan ini lebih lambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dimana pertumbuhan KPR pada Juli sebesar 12,3 persen secara yoy.

Perlambatan penyaluran KPR pada Agustus 2019 melanjutkan tren sejak awal tahun. Sebagai catatan, pada akhir semester I/2019 penyaluran KPR tumbuh 12,27 persen secara yoy. Nilai itu lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan KPR setahun sebelumnya yang mencapai 13,07%.

Menurut analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova, perlambatan KPR wajar terjadi karena rendahnya realisasi kenaikan pendapatan masyarakat. Hal ini juga berimbas pada perlambatan peningkatan kredit konsumsi secara umum pada Agustus 2019.

“Penyebab penurunan kredit konsumsi hampir mirip-mirip, lebih dikarenakan ekspektasi peningkatan pendapatan masyarakat yang rendah,” ujar Rully kepada Bisnis, Kamis (3/10/2019).

Berdasarkan data BI, nilai kredit konsumsi yang disalurkan perbankan pada Agustus 2019 melambat 30 basis poin (bps) menjadi 7% yoy. Penurunan ini ditopang melambatnya pertumbuhan KPR, kredit kendaraan bermotor dan multiguna.

BI dalam analisanya menyebutkan, perlambatan kredit konsumsi, khususnya KPR diakibatkan penyusutan permintaan pembiayaan untuk hunian tipe 22-70 di wilayah Jawa Barat da Sulawesi Selatan.

Kemudian, pelambatan kredit kendaraan terjadi karena permintaan pembiayaan kendaraan roda empat di DKI Jakarta dan Sumatra Utara tak signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kpr kredit perbankan
Editor : Hendri Tri Widi Asworo

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top