Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit dan deposito untuk menjaga pertumbuhan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang sempat melambat secara kuartal di akhir September 2019.
Direktur Strategy & Finance CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan, penurunan rasio NIM perseroan secara kuartal terjadi lantaran adanya peningkatan persaingan suku bunga antar bank beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi sebagai dampak penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak Juli.
“Ke depan, CIMB Niaga akan terus menjaga stabilitas NIM melalui penerapan strategi repricing baik dari sisi kredit maupun dana pihak ketiga agar dapat selalu kompetitif dan cepat dalam merespon keadaan pasar,” ujar Lee kepada Bisnis, Senin (4/11) malam.
Hingga kuartal III/2019 margin bunga bersih CIMB Niaga tercatat ada di angka 5,37% atau meningkat 25 basis poin (bps) secara tahunan. Akan tetapi, rasio NIM ini lebih rendah dibandingkan dengan semester I/2019 yang mencapai 5,41%.
Lee mengatakan, perseroan juga berupaya meningkatkan kualitas aset untuk mendorong pertumbuhan laba bersih. Tak hanya itu, BNGA juga membidik pendapatan alternatif melalui komisi.
Hingga akhir September 2019 laba bersih konsolidasi BNGA terhitung tumbuh 3,47% yoy menjadi Rp2,68 triliun. Kemudian, pendapatan nonbunga perseroan tumbuh 12,1% yoy menjadi Rp3,21 triliun di periode yang sama.
“CIMB Niaga juga konsisten meningkatkan fitur-fitur dan kualitas kanal-kanal digital andalan seperti Go Mobile, CIMB Clicks, Rekening Ponsel dan lainnya agar dapat memaksimalkan pendapatan (fee income). Selain itu, sumber fee income juga dibidik melalui penyaluran kredit sindikasi yang kami ikuti baik sebagai arranger dan maupun peserta,” katanya.